Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menemukan kandungan cacing pita dan radang paru (pneomonia) pada organ 440 ekor hewan kurban yang dipotong pada Hari Raya Idul Adha, Minggu (10/7).

"Hasil pemeriksaan postmortem ada 440 ekor yang diperiksa. Diagnosa sementara 270 cacing pita dan 170 pneomonia," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan di Jakarta, Senin.

Hasudungan mengatakan temuan diagnosa sementara tersebut membuat petugas harus memusnahkan organ hewan yang mayoritas menyerang hati.

Kegiatan pemusnahan ini tentunya agar daging yang dibagikan ke masyarakat benar-benar berkualitas baik dan tidak terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurut Hasudungan, total jumlah hewan yang dipotong di 10 kecamatan Jakarta Selatan totalnya 6.710 ekor yang terdiri dari 1.927 sapi, 43 kerbau, 4.746 kambing, dan 677 domba.

Sementara itu, untuk jumlah tempat penampungan hewan kurban (TPHK) ada 289 lokasi yang sudah tersebar dan diperiksa di berbagai kecamatan Jakarta Selatan.

"Tempat penampungan hewan kurban (TPHK) yang diperiksa meliputi peralatan penyembelihan sudah layak, pengemasan daging dan jeroan dipisah, dan menerapkan hiegiene personal," tuturnya.

Pemkot Jaksel turut menerjunkan 540 juru sembelih halal bersertifikat serta tidak bersertifikat terbagi sudah empat orang sudah pelatihan dan 1.037 orang belum pelatihan. Sedangkan untuk panitia yang bertugas berjumlah 12.691 orang.
Baca juga: Ribuan ikan di Kali Baru mati diduga keracunan jeroan kurban
Baca juga: Petugas temukan cacing hati pada tiga sapi kurban di Pasar Rebo
Baca juga: Pemkot Jakarta Utara catat 3.221 hewan kurban disembelih di 187 lokasi