Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai digitalisasi dapat membantu mendorong UMKM menjadi bagian dari rantai pasok global.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo dalam sesi Casual Talk: Industries Support on the Development of National Digital Economy and Finance Initiatives, pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Senin.

"Kadin Indonesia berencana mengumpulkan seluruh UMKM yang sudah masuk ke program yang dimiliki oleh Bank Indonesia, ASPI, Aftech, dan wadah lainnya untuk bisa masuk ke pipeline kita agar dapat menjadi mitra ke negara-negara B20 dan membangun jembatan yang nyata sehingga para eksportir tidak hanya mendapatkan support dari sisi pendanaan atau akses pasar, namun juga dari sisi produksi, peningkatan SDM, bahkan sertifikasi yang saat ini sudah digital," katanya lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Kadin Indonesia telah meluncurkan Wikiwirausaha, sebuah platform kolaboratif beralamatkan www.wikiwirausaha.id yang dipersembahkan untuk para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Wikiwirausaha dikelola oleh komite kewirausahaan Kadin berkolaborasi dengan banyak perusahaan dan instansi serta pengusaha yang ingin menjadi bagian dalam memperkuat ekosistem dari hulu ke hilir dan meningkatkan daya saing para produsen. kelompok tani, dan UMKM.

Selain membantu UMKM untuk memberikan informasi mengenai pelatihan dan kemitraan, melalui Wikiwirausaha pada pelaku UMKM juga dapat mencari mitra dan menjadikannya menjadi forum diskusi antarpelaku UMKM.

Aldi menambahkan, Kadin Wikiwirausaha yang sedang dikembangkan ini mempunyai misi untuk menjadikan UMKM naik kelas guna menjadi bagian dari rantai pasok global.

Saat ini Kadin menjadi wadah yang menyaring dan menyalurkan produk-produk dari Indonesia kepada negara-negara B20 yang membutuhkan.

"Harapan kami ke depannya dapat meningkatkan perekonomian serta devisa negara. Kadin juga berharap hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk para eksportir," pungkasnya.

FEKDI 2022 diselenggarakan sebagai ajang etalase dari inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

FEKDI 2022 hadir selama lima hari, yaitu dari 11-15 Juli 2022 secara hybrid, dengan ragam bahasan dan diskusi perkembangan ekonomi dan keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi dan lembaga internasional.

Topik bahasan FEKDI 2022 meliputi sinergi dan kolaborasi EKD; mata uang digital; ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan; pembayaran lintas negara (cross border payment) dan pembiayaan hijau (green financing); serta strategi kebijakan dalam mendorong digitalisasi untuk pemulihan ekonomi.

FEKDI 2022 juga menyuguhkan showcasing yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Baca juga: Kadin tekankan pentingnya transformasi ekonomi digital untuk UMKM
Baca juga: Menparekraf bantu UMKM naik kelas melalui digitalisasi bersama GoTo
Baca juga: Kemenkop UKM dorong pengembangan ekonomi syariah lewat digitalisasi