Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta penyedia layanan kesehatan di DKI Jakarta memperbanyak tes COVID-19 dan penelusuran seiring dengan terjadinya lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir.

Anggara mengatakan Jakarta seharusnya kembali ke posisi siaga mengingat kasus aktif sudah di angka lebih dari 10.000 dengan positivity rate sebanyak 12,9 persen atau lebih tinggi dari angka nasional di 11,5 persen.

"Dengan perkembangan itu, artinya Jakarta harus kembali ke posisi siaga. Harus diingat angka tes harian kita menurun seiring kasus melandai pada bulan Mei kemarin, jika sekarang positivity rate makin tinggi lebih baik tes harian juga ditingkatkan karena bisa jadi ini mengungkap lebih banyak kasus," kata Anggara.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi E ini juga mendorong penegakan protokol kesehatan di tempat umum juga kembali diperketat untuk meminimalkan penularan.

"Sejak kasus melandai, masyarakat banyak yang abai protokol kesehatan. Pengawasan juga tak seketat dulu. Apalagi kegiatan-kegiatan keramaian saat ini sudah diizinkan. Hari ini kita harus melihat realitas bahwa kasus naik sehingga harus ada pengetatan lagi termasuk aturan untuk kembali memakai masker di dalam maupun luar ruangan," tutur Anggara.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Minggu 10 Juli 2022, jumlah kasus aktif (orang yang masih dirawat/isolasi) di Jakarta hari ini naik sejumlah 572 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 10.818 kasus.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,9 persen, WHO sendiri menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen untuk terkategori kawasan aman.
Baca juga: Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 terbanyak di DKI Jakarta
Baca juga: Kecamatan Cipayung "jemput bola" vaksinasi COVID-19 bagi warga
Baca juga: Anies nyatakan belum puas dengan capaian vaksinasi booster di Jakarta