China aktifkan status tanggap darurat level 4 untuk risiko banjir
11 Juli 2022 15:30 WIB
Foto udara pemandangan Sungai Rongjiang pascahujan deras di Wilayah Otonom Etnis Miao Rongshui, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, Sabtu (4/6/2022). Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Penanggulangan Kekeringan Negara China pada Sabtu (4/6) menaikkan status tanggap darurat untuk pengendalian banjir dari Level IV ke Level III saat hujan deras terus mengguyur bagian selatan negara itu. ANTARA FOTO/Xinhua/Huang Xiaobang/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sumber Daya Air China pada Minggu (10/7) mengaktifkan status tanggap darurat level 4 untuk risiko banjir di beberapa daerah di bagian utara, tengah, dan barat laut China.
Dari Senin (11/7) hingga Rabu (13/7), hujan deras diperkirakan akan melanda provinsi Hebei, Shanxi, Henan, Shaanxi, dan Gansu, serta akan menyebabkan permukaan air sungai di daerah-daerah tersebut meningkat drastis, kata kementerian tersebut.
Beberapa sungai diperkirakan akan mencapai ketinggian air melebihi garis peringatan, menurut kementerian itu.
Departemen-departemen setempat harus mengambil tindakan pencegahan. Sementara itu, sejumlah kelompok kerja telah dikirim ke Hebei dan Shanxi untuk memandu upaya pencegahan banjir setempat, kata pihak kementerian.
China memiliki sistem tanggap darurat pengendalian banjir empat tingkat, dengan level 1 sebagai yang terparah.
Dari Senin (11/7) hingga Rabu (13/7), hujan deras diperkirakan akan melanda provinsi Hebei, Shanxi, Henan, Shaanxi, dan Gansu, serta akan menyebabkan permukaan air sungai di daerah-daerah tersebut meningkat drastis, kata kementerian tersebut.
Beberapa sungai diperkirakan akan mencapai ketinggian air melebihi garis peringatan, menurut kementerian itu.
Departemen-departemen setempat harus mengambil tindakan pencegahan. Sementara itu, sejumlah kelompok kerja telah dikirim ke Hebei dan Shanxi untuk memandu upaya pencegahan banjir setempat, kata pihak kementerian.
China memiliki sistem tanggap darurat pengendalian banjir empat tingkat, dengan level 1 sebagai yang terparah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022
Tags: