Jakarta (ANTARA) - Bek kiri Chelsea Ben Chilwell mengatakan ia bertekad untuk mendapat tempat sebagai starter dalam tim Inggris untuk Piala Dunia 2022 Qatar menyusul masa "sulit" dalam karirnya.

Chilwell terpilih dalam skuad Gareth Southgate untuk Kejuaraan Eropa tahun lalu, namun tidak tampil sekali pun dalam perjalanan mereka menuju final, di mana mereka kalah oleh Italia.

Ia kemudian kesulitan memperoleh waktu bertanding di Chelsea dan sebagian besar diabaikan pada Agustus dan September sebelum mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan pada Oktober, serta gol dalam kualifikasi Piala Dunia untuk Inggris.

Namun, ia mengalami cedera anterior cruciate ligament pada November yang membuatnya absen hingga tampil sebagai pengganti dalam laga terakhir Chelsea pada liga musim lalu pada Mei.

Baca juga: Chilwell akhiri musim lebih cepat, Chelsea siap datangkan Lucas Digne
Baca juga: Inggris juarai Piala Eropa U19 setelah tekuk Israel 3-1


"Saya memimpikan bermain di Piala Dunia sejak saya dapat mengingatnya dan mengetahui itu sudah dekat adalah motivasi yang lebih besar daripada yang Anda ketahui untuk berusaha dan memastikan tempat itu," kata Chilwell kepada wartawan sebelum berangkat ke Amerika Serikat bersama Chelsea untuk tur pramusim, seperti dilansir Reuters.

"Tidak hanya untuk diri saya sendiri tapi untuk keluarga saya - khususnya setelah Euro yang merupakan masa sulit bagi saya. Selama tiga atau empat bulan yang akan datang saya hanya akan melakukan semuanya yang saya bisa untuk berusaha dan memastikan itu adalah tempat saya."

Pesepak bola berusia 25 tahun itu mengatakan, Southgate tetap berhubungan selama ia dalam rehabilitasi.

"Senang rasanya bahwa ketika Anda tidak di sana manajer melihat dan terus memperhatikan Anda," kata Chilwell. "Ini positif karena ini artinya saya masih ada dalam pikirannya."

Chelsea mengawali perjalanan dalam liga baru dengan bertandang ke Everton pada 6 Agustus.

Baca juga: Kane bicarakan masalah HAM di Qatar dengan Eriksen dan Lloris
Baca juga: Southgate tegaskan tak akan goyah diterpa badai kritik