Bulu tangkis
Chico jadi putra Papua pertama juarai Super 500 Malaysia Masters
10 Juli 2022 14:13 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo membukukan sejarah baru dalam karirnya dengan menjuarai Malaysia Masters 2022, sekaligus menjadi atlet asal Papua pertama yang memenangi ajang BWF Super 500. Pebulu tangkis peringkat ke-45 ini menumbangkan unggulan kedelapan Ng Ka Long Angus dengan dua gim langsung 22-20, 21-15 di babak final yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7/2022, 3:00 PM). ANTARA/Twitter/@INABadminton/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo membukukan sejarah baru dalam karirnya dengan menjuarai Malaysia Masters 2022, sekaligus menjadi atlet asal Papua pertama yang memenangi ajang BWF Super 500.
Pebulu tangkis peringkat ke-45 ini menumbangkan unggulan kedelapan Ng Ka Long Angus dengan dua gim langsung 22-20, 21-15 di babak final yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu.
Gim pertama dimulai seru, dimana kedua pebulu tangkis saling berambisi mencuri keunggulan lewat permainan agresif di sektor depan.
Pada gim yang berlangsung selama 25 menit ini, Chico menerapkan permainan lebih sabar dan secara telaten bermain reli. Sementara Ka Long memilih untuk bermain drive dan netting untuk memaksa Chico menguras tenaganya.
Baca juga: Chico melaju ke final BWF Super 500 perdana di Malaysia
Baca juga: Indonesia pastikan bawa pulang satu gelar dari Malaysia Masters
Permainan netting ini terbukti cukup efektif untuk mengakali strategi yang disajikan oleh Chico, sehingga beberapa kali wakil Hong Kong mampu mendulang poin.
Meski begitu, Chico tetap memegang keunggulan 9-4 di paruh awal. Pada paruh kedua, selisih skor semakin tipis berkat permainan netting Ka Long yang semakin intensif. Bahkan Chico sempat tersusul 15-17 dari lawannya.
Peluang Chico untuk menyusul terjadi pada gim poin pertama. Meski skor imbang 20-20, namun posisi Chico terselamatkan berkat dua poin tambahan yang didapat dari smes dan pengembalian Ka Long yang error.
Aksi Chico berlanjut di gim kedua, namun kali ini ia dan Ka Long sama-sama bermain ngotot dan kerap saling melempar smes untuk memberikan tekanan.
Baca juga: The Daddies singkirkan ganda kualifikasi menuju final Malaysia Masters
Permainan Chico semakin matang, ia tidak terburu-buru mematikan lawan dan mampu memprediksi arah bola yang keluar lapangan sehingga ia biarkan begitu saja. Selain itu, pertahanan Chico juga patut diacungi jempol.
Smes keras yang dilayangkan oleh Ka Long juga berulang kali dihalau oleh jangkauan Chico yang cukup lebar. Sempat terkejar 9-10, Chico mengoreksi posisi skornya menjadi 15-10.
Posisi Chico sudah di atas angin dengan menciptakan selisih delapan poin 20-12, namun ketidaksabaran untuk menuntaskan pertandingan membuatnya harus kehilangan tiga poin.
Pada skor 20-15, kedua pemain saling bersaing sengit hingga terjadi adu netting. Ka Long sebenarnya berpeluang menambah satu poin lewat luck ball yang menyentuh net, namun secara menakjubkan mampu dikembalikan oleh Chico.
Ka Long yang sudah siap berada di depan net, lalu berinisiatif mengembalikan dengan netting namun menyilang. Beruntung pengembalian ini gagal dan akhirnya menyumbang satu poin penentu gelar juara bagi Chico.
Baca juga: Gregoria dihentikan An Se Young di semifinal Malaysia Masters
Baca juga: Tuan rumah jegal langkah Apri/Fadia di Malaysia Masters
Pebulu tangkis peringkat ke-45 ini menumbangkan unggulan kedelapan Ng Ka Long Angus dengan dua gim langsung 22-20, 21-15 di babak final yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu.
Gim pertama dimulai seru, dimana kedua pebulu tangkis saling berambisi mencuri keunggulan lewat permainan agresif di sektor depan.
Pada gim yang berlangsung selama 25 menit ini, Chico menerapkan permainan lebih sabar dan secara telaten bermain reli. Sementara Ka Long memilih untuk bermain drive dan netting untuk memaksa Chico menguras tenaganya.
Baca juga: Chico melaju ke final BWF Super 500 perdana di Malaysia
Baca juga: Indonesia pastikan bawa pulang satu gelar dari Malaysia Masters
Permainan netting ini terbukti cukup efektif untuk mengakali strategi yang disajikan oleh Chico, sehingga beberapa kali wakil Hong Kong mampu mendulang poin.
Meski begitu, Chico tetap memegang keunggulan 9-4 di paruh awal. Pada paruh kedua, selisih skor semakin tipis berkat permainan netting Ka Long yang semakin intensif. Bahkan Chico sempat tersusul 15-17 dari lawannya.
Peluang Chico untuk menyusul terjadi pada gim poin pertama. Meski skor imbang 20-20, namun posisi Chico terselamatkan berkat dua poin tambahan yang didapat dari smes dan pengembalian Ka Long yang error.
Aksi Chico berlanjut di gim kedua, namun kali ini ia dan Ka Long sama-sama bermain ngotot dan kerap saling melempar smes untuk memberikan tekanan.
Baca juga: The Daddies singkirkan ganda kualifikasi menuju final Malaysia Masters
Permainan Chico semakin matang, ia tidak terburu-buru mematikan lawan dan mampu memprediksi arah bola yang keluar lapangan sehingga ia biarkan begitu saja. Selain itu, pertahanan Chico juga patut diacungi jempol.
Smes keras yang dilayangkan oleh Ka Long juga berulang kali dihalau oleh jangkauan Chico yang cukup lebar. Sempat terkejar 9-10, Chico mengoreksi posisi skornya menjadi 15-10.
Posisi Chico sudah di atas angin dengan menciptakan selisih delapan poin 20-12, namun ketidaksabaran untuk menuntaskan pertandingan membuatnya harus kehilangan tiga poin.
Pada skor 20-15, kedua pemain saling bersaing sengit hingga terjadi adu netting. Ka Long sebenarnya berpeluang menambah satu poin lewat luck ball yang menyentuh net, namun secara menakjubkan mampu dikembalikan oleh Chico.
Ka Long yang sudah siap berada di depan net, lalu berinisiatif mengembalikan dengan netting namun menyilang. Beruntung pengembalian ini gagal dan akhirnya menyumbang satu poin penentu gelar juara bagi Chico.
Baca juga: Gregoria dihentikan An Se Young di semifinal Malaysia Masters
Baca juga: Tuan rumah jegal langkah Apri/Fadia di Malaysia Masters
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: