Darmawan merinci saat ini daya mampu di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) mencapai 30,8 GW dengan beban puncak diprediksi mencapai 23,5 GW selama Idul Adha.
Kemudian, wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki daya mampu 9,1 GW dengan beban puncak Idul Adha mencapai 7,8 GW. Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan daya mampu sebesar 5,2 GW dengan estimasi beban puncak saat Idul Adha sekitar 2,9 GW.
Baca juga: PLN lakukan transformasi untuk menjadi perusahaan energi masa depan
PLN maksimalkan operasional seluruh infrastruktur listrik agar masyarakat dapat dengan nyaman merayakan momen Idul Adha, serta memastikan pasokan listrik saat ini dalam kondisi aman untuk melayani kebutuhan masyarakat.Baca juga: PLN lakukan transformasi untuk menjadi perusahaan energi masa depan
Perseroan juga menerjunkan 50.268 personel yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.
Darmawan mengatakan tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik untuk memastikan pasokan listrik aman, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti, unit uninterruptible power supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB), trafo mobile hingga kendaraan pendukung.
Dari sisi layanan pelanggan, PLN juga memastikan akan siap melayani kebutuhan pelanggan selama 24 jam karena PLN telah melakukan transformasi dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile dan virtual command center (VCC) guna mendukung kinerja layanan pelanggan.
"Kami memastikan seluruh masyarakat menikmati listrik yang andal. Harapannya, masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan kerabat," pungkas Darmawan.
Baca juga: PLN perkuat infrastruktur jaringan Bali sambut KTT-G20
Baca juga: PLN perkuat infrastruktur jaringan Bali sambut KTT-G20