Jakarta (ANTARA) - Pengurus Masjid Raya Uswatun Hasanah Cengkareng Jakarta Barat menyatakan pihaknya mengalami penurunan jumlahbhewan kurban akibat penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Tahun ini hewan kurban sedikit tidak seperti tahun sebelumnya," kata Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Uswatun Hasanah, Tatan Nurul (56) saat ditemui di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: DKI kemarin, dari Anies Shalat Id hingga persiapan penyembelihan
Tatan melanjutkan jumlah hewan kurban di masjid itu pada tahun sebelumnya mencapai 12 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Sedangkan tahun ini baru ada sekitar tiga ekor sapi. Sehingga mengalami penurunan pada hewan kurban saat Idul Adha 1443 H.
Namun, Tatan memastikan bahwa hewan kurban yang akan didistribusikan disini telah terseleksi dan memiliki sertifikat bebas dari segala penyakit, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).
Panitia juga tidak sembarangan menerima hewan-hewan kurban yang nantinya akan didistribusikan ke masyarakat sekitar karena harus terjamin kesehatannya.
Baca juga: Panitia kurban di Jaksel diminta teliti kualitas daging
Menurut dia, masjid ini membuka bagi warga yang ingin menitipkan hewan kurban dalam bentuk fisik maupun uang, serta memastikan seluruh proses distribusi dapat dipertanggungjawabkan.
Diketahui, adanya Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), Gubernur Anies memberikan pernyataan agar para masyarakat tak perlu khawatir.
"Status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK," kata Anies pada peluncuran program dukungan kebutuhan pangan di Jakarta, yang dikutip pada Senin (4/7).
Baca juga: Berat sapi terperosok di depan rumah Wapres hampir satu ton
Imbas PMK, Masjid Raya Uswatun Hasanah alami penurunan hewan kurban
9 Juli 2022 12:19 WIB
Hewan kurban sapi di Masjid Raya Uswatun Hasanah, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (9/7/2022). ANTARA/Ulfa Jainita/am.
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: