Buleleng (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui wakil menteri Angela Herliani Tanoesoedibjo menunjukkan dukungannya terhadap pengurangan emisi karbon lewat penanaman mangrove di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.

"Kita perlu menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan yang secara langsung berkontribusi dalam pencegahan bencana. Jadi kita menanam mangrove saya kira itu salah satu upaya berkontribusi terhadap perubahan iklim," kata Angela di Kawasan Plataran Menjangan.

Dalam kegiatan peresmian program ekowisata bertema 'Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonization and Ecotourism' atau menuju iklim pariwisata positif melalui dekarbonisasi dan ekowisata, Kemenparekraf RI menjalin kerja sama lintas lembaga.

Kerja sama terjalin antara Kemenparekraf dan Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Plataran Menjangan, Jejak In dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang ekowisata.

"Kehadiran kita di sini semoga bisa membuka mata tentang apa itu ecotourism, tadi kita mengitari Plataran dan sempat berdiskusi bagaimana ekowisata diterapkan di Plataran Menjangan. Dan ini merupakan salah satu contoh terbaik di Indonesia," ujar putri Hary Tanoesoedibjo tersebut.

Baca juga: BEM UI tanam 100 bibit mangrove di Pulau Pramuka

Ia menilai kondisi ini dapat menjadi percontohan bagaimana ekowisata mampu menjaga keharmonisan segala elemen di sekitar, bukan justru pariwisata yang menggerus.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut bahkan melihat masyarakat Bali paham betul kondisi ini, karena tertuang dalam konsep Tri Hita Karana, menjaga keharmonisan dengan sang pencipta, alam dan sesama manusia.

Selain penanaman mangrove, langkah awal yang dilakukan adalah dengan meresmikan carbon footprint calculator (kalkulator jejak karbon) di lima destinasi yaitu Plataran Menjangan Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Berseri Berau Kalimatan Timur, Pantai tiga Warna (Clungup Mangrove Conservation) Malang, Bukit Peramun Bangka Belitung dan Taman Wisata Mangrove Klawalu Sorong.

Angela menuturkan bahwa Kemenparekraf mendukung penuh kalkulator jejak karbon sebagai upaya mendeteksi jumlah emisi karbon yang terbuang ke udara dengan selama ini aktif diperkenalkan kepada dunia.

Baca juga: Bupati Tangerang minta masyarakat jaga ekowisata Ketapang Aquaculture