New York (ANTARA News) - Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan bahwa pemerintah AS siap untuk terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam kasus Hambali, WNI yang masih dalam tahanan AS sebagai tersangka terorisme. "Soal Hambali, kami bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam masalah ini, dan kami akan melanjutkan kerjasama itu," kata Rice dalam wawancara saat perjalanan menuju Indonesia, seperti dikutip Deplu AS, Senin. Namun Rice tidak menjelaskan lebih jauh mengenai kerjasama tersebut, termasuk mengenai permintaan pihak Indonesia untuk mendapat akses langsung kepada Hambali. Hambali, yang diyakini memiliki hubungan dengan Al Qaeda, tertangkap di Thailand dalam operasi yang dilakukan aparat Thailand dan AS. Saat ini keberadaan Hambali masih dirahasiakan oleh pemerintah AS, meski Indonesia sudah berkali-kali meminta akses tersebut sebagai upaya untuk mengungkap lebih jauh mengenai jaringan terorisme yang juga menyerang Indonesia. Rice mengatakan, kerjasama RI-AS juga telah semakin meningkat di bidang keamanan lainnya. "Kita telah melakukan kerjasama yang baik dalam penanganan kasus Timika yang kini berhasil menangkap para tersangka," katanya. Sementara itu berkaitan dengan aksi unjuk rasa anti Amerika oleh ribuan Muslim Indonesia di depan Kedubes AS baru-baru ini, Rice mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan semangat demokrasi, dan orang-orang dapat melakukan protes dan menyampaikan aspirasinya. Ia mengakui bahwa memang ada orang yang tidak setuju dengan langkah Amerika di Irak, seperti halnya para pengunjukrasa di Kedubes AS di Jakarta tersebut. "Tapi saya berharap bahwa mereka bisa melihat ke depan dan mendorong warga Irak bersatu dalam sebuah pemerintahan nasional yang mewakili seluruh rakyat Irak," katanya.