G20 Indonesia
Menlu Australia: G20 berperan pastikan ketahanan pangan dan energi
6 Juli 2022 12:14 WIB
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong berbicara dalam konferensi pers selama pertemuannya dengan Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah di Putrajaya, Malaysia, 28 Juni 2022. (Kemlu Malaysia/Huzaini Mat Hussin/HO via Reuters/a)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan Kelompok 20 (G20) berperan penting dalam memastikan ketahanan pangan dan energi, yang kini terancam oleh invasi ilegal Rusia ke Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan tertulis di situs resmi Kementerian Luar Negeri Australia, Rabu, tentang kunjungan Wong ke Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM).
“Pada saat kritis untuk keamanan internasional ini, Australia bekerja sama dengan Indonesia dan mitra lainnya menuju pertemuan G20 yang sukses, yang juga mengirimkan pesan yang jelas ke Rusia,” kata Wong.
Wong juga memuji Indonesia yang telah mengundang Ukraina untuk berpartisipasi dalam FMM yang diselenggarakan di Bali pada 7-8 Juli 2022.
Ukraina bukan anggota G20, tetapi Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini dapat mengundang negara non anggota untuk menghadiri pertemuan G20.
G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Selain Australia, menlu yang telah mengonfirmasi hadir secara fisik dalam FMM mendatang antara lain dari Rusia, India, Kanada, AS, Jepang, dan China.
Dalam pertemuan tersebut, para menlu G20 akan membahas berbagai isu yang menjadi tantangan global, antara lain multilateralisme, energi, dan pangan.
Meskipun FMM G20 tidak akan menghasilkan dokumen resmi atau komunike, pembahasan isu global oleh para menlu diharapkan dapat mendorong kerja sama yang lebih konkret di masa depan.
Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan tertulis di situs resmi Kementerian Luar Negeri Australia, Rabu, tentang kunjungan Wong ke Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM).
“Pada saat kritis untuk keamanan internasional ini, Australia bekerja sama dengan Indonesia dan mitra lainnya menuju pertemuan G20 yang sukses, yang juga mengirimkan pesan yang jelas ke Rusia,” kata Wong.
Wong juga memuji Indonesia yang telah mengundang Ukraina untuk berpartisipasi dalam FMM yang diselenggarakan di Bali pada 7-8 Juli 2022.
Ukraina bukan anggota G20, tetapi Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini dapat mengundang negara non anggota untuk menghadiri pertemuan G20.
G20 terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yaitu Indonesia, Rusia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Selain Australia, menlu yang telah mengonfirmasi hadir secara fisik dalam FMM mendatang antara lain dari Rusia, India, Kanada, AS, Jepang, dan China.
Dalam pertemuan tersebut, para menlu G20 akan membahas berbagai isu yang menjadi tantangan global, antara lain multilateralisme, energi, dan pangan.
Meskipun FMM G20 tidak akan menghasilkan dokumen resmi atau komunike, pembahasan isu global oleh para menlu diharapkan dapat mendorong kerja sama yang lebih konkret di masa depan.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: