Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Food and Agriculture Organization (FAO) untuk mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV) atau Desa Perikanan Cerdas di Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa upaya pengembangan SFV di lokasi tersebut dilakukan BRSDM melalui Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) BRSDM.
Menurut Nyoman, SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi/Desa Mitra.
"Konsep Smart Fisheries Village yaitu menciptakan ekosistem bisnis perikanan dalam satu kawasan secara terintegrasi dari usaha produksi hulu sampai dengan usaha pemasaran di hilirnya," ujar Nyoman.
Baca juga: KKP-PBNU siapkan model desain Kampung Nelayan Maju di Manggarai Barat
Nyoman juga telah melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan pada awal Juli 2022, dalam rangka meninjau Desa Patra Tani, Kabupaten Muara Enim, sebagai lokasi pengembangan SFV.
Ia memaparkan, pengembangan SFV di Patra Tani untuk memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan serta sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan, yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Nyoman melanjutkan, dalam pengembangan SFV tersebut BRSDM berkolaborasi dengan FAO dalam program I-Fish, yang merupakan proyek kerja sama antara KKP dengan FAO yang berfokus pada tiga komoditas ikan air tawar yaitu sidat, arwana dan belida.
Tujuan proyek tersebut, masih menurut dia, adalah untuk memperkuat kerangka pengelolaan pemanfaatan keanekaragaman sumber daya perikanan perairan darat guna meningkatkan perlindungan terhadap ekosistem perikanan darat bernilai tinggi dan keanekaragaman di Indonesia.
"Setidaknya terdapat empat komponen kegiatan utama yang menjadi perhatian yaitu arus utama keanekaragaman hayati melalui pengembangan sumberdaya dan pengelolaan kebijakan; konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan jenis-jenis ikan; monitoring dan kajian keanekaragaman hayati; serta monitoring dan evaluasi proyek, dan adaptasi pengelolaan," ucapnya.
Disebutkan, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat mengapresiasi dan menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembangan SFV di Patra Tani serta agar tujuannya mampu melestarikan jenis ikan lokal dan khas Sumsel yang dilindungi sekaligus memiliki nilai ekonomis tinggi.
Sebelumnya, pengembangan SFV dalam dua tahun terakhir di Patra Tani BRSDM telah mengaplikasikan inovasi Special Area for Conservation and Fish Refugia (SPEECTRA) yang memiliki beberapa fungsi sebagai cadangan produksi ikan, cadangan karbon, mendukung ketahanan pangan, penyedia protein hewani ikan dalam program anti stunting, mencegah kebakaran, serta menjadi suaka perikanan buatan untuk ikan memijah, berlindung dan mencari makan.
SPEECTRA, dalam pengembangannya akan diproyeksikan sebagai wilayah perikanan terpadu berbasis eduwisata. Secara bertahap, SPEECTRA telah dibangun sejak tahun 2019 dengan luas 5 ha sebagai percontohan.
Dalam proses pengembangannya, BRPPUPP bersinergi dengan Unit Pelaksana Teknis BRSDM lainnya yaitu Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor, dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Balai Penerapan Standar Instrumen LHK Palembang dalam upaya penyediaan pakan alami dan kontribusi indukan ikan lokal.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono gencar mendorong pengembangan kampung perikanan sebagai salah satu program prioritas KKP untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.
KKP gandeng FAO kembangkan Desa Perikanan Cerdas di Sumatera Selatan
6 Juli 2022 11:59 WIB
Ilustrasi - Smart Fisheries Village. ANTARA/HO-KKP
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: