London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup melemah tajam pada perdagangan Selasa waktu setempat (6/7/2022), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terjungkal 2,86 persen atau 207,18 poin, menjadi menetap di 7.025,47 poin.
Indeks FTSE 100 bangkit 0,89 persen atau 64,00 poin menjadi 7.232,65 poin pada Senin (5/7/2022), setelah terkikis 0,01 persen atau 0,63 poin menjadi 7.168,65 poin pada Jumat (1/7/2022), dan berkurang 1,96 persen atau 143,04 poin menjadi 7.169,28 poin pada Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Saham Inggris setop rugi 3-hari, indeks FTSE 100 bangkit 0,89 persen
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC yang merosot 8,57 persen, serta perusahaan eksplorasi dan kilang produk minyak bumi yang memproduksi bahan bakar, bahan kimia, dan pelumas Shell PLC anjlok 8,49 persen.
Baca juga: Saham Jerman ditutup anjlok, Indeks DAX 40 jatuh 2,91 persen
Sementara itu Dechra Pharmaceuticals PLC, sebuah perusahaan industri farmasi internasional yang berfokus pada pasar hewan melonjak 5,30 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan investasi dan pengembang properti di Inggris dan Eropa yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel tepi kota Segro PLC meningkat 3,53 persen, serta perusahaan induk kelompok bisnis yang memproduksi beragam bahan kimia dan produk kimia Croda International PLC menguat 3,10 persen.
Baca juga: Saham Prancis setop kenaikan, Indeks CAC 40 anjlok 2,68 persen
Saham Inggris berbalik jatuh, indeks FTSE 100 terjungkal 2,86 persen
6 Juli 2022 04:33 WIB
Ilustrasi: Bursa saham Inggris. ANTARA/REUTERS/pri. (ANTARA/REUTERS)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: