Ambon (ANTARA) - Tujuh penambang ilegal batu sinabar di Gunung Tambaga Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tertimbun longsor akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin hingga Selasa malam.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, saat dikonfirmasi ANTARA, membenarkan kejadian tersebut.

“Ya benar, mereka adalah penambang ilegal batu sinabar di sana,” kata Kapolres, kepada ANTARA, melalui telepon, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini korban yang sudah ditemukan atas kejadian tersebut baru empat orang korban, dan sudah dievakuasi, dan dipulangkan ke keluarga masing-masing.

“Empat yang sudah ditemukan. Ada yang langsung dimakamkan di Hulung, dan ada yang dibawa ke Ambon,” ucapnya.

Baca juga: Bencana longsor di Seram Bagian Barat timbulkan korban jiwa
Baca juga: BPBD : Delapan titik banjir dan lima titik longsor di Ambon

Sementara para korban yang belum ditemukan dan masih dalam pencarian sebanyak tiga orang, atas nama Abdul Rahman Samal (58 tahun) asal Desa Kawa SBB, dan dua anak kembar (usia 8 dan 9 tahun) anak dari Abdul Rahman.

Korban yang meninggal dan sudah ditemukan sebanyak dua orang, dan korban yang selamat juga sebanyak dua orang.

Selain itu, korban yang meninggal akibat terbawa banjir, dan masih dalam pencarian, atas nama Sajir Basir, (43 tahun) asal Dusun Ani, Desa Loki, Kecamatan Huamual Kabupaten SBB.

Sementara korban banjir yang selamat sebanyak dua orang asal Dusun Ani, dan sudah dibawa langsung kembali menggunakan long boat.

Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Nagekeo-NTT dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Diterjang longsor, kebun warga desa di Nagekeo-NTT hancur

​​​​​Para korban adalah para penambang ilegal batu sinabar di Gunung Tambaga Desa Luhu, Kecamatan Huamual.

Para korban pada saat kejadian banjir dan longsor berada di tenda atau kamp di lokasi Gunung Tambaga.

Kejadian ini terjadi pada pukul 00.15 WIT yang bermula dari meluapnya air pada sungai-sungai kecil, dan tanah longsor yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi.

Saat ini Bintara Pembina Desa (Babinsa) bersama masyarakat masih mencari Korban. Masalah tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten SBB.

Diketahui, batu sinabar merupakan salah satu jenis batuan mineral yang dapat menghasilkan jenis logam merkuri dengan rumus kimia HgS yaitu merkuri II sulfida.

Baca juga: Tiga warga terluka akibat longsor Mamuju
Baca juga: BNPB: Tanah longsor di Mamasa sebabkan 2 tewas dan 6 desa terisolasi