Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat dipimpin saham-saham dari sektor energi.

IHSG ditutup menguat 64,09 poin atau 0,97 persen ke posisi 6.703,27, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,96 poin atau 0,73 persen ke posisi 957,11.

"Penguatan IHSG mendapatkan katalis positif dari adanya faktor penguatan harga komoditas dunia, yang turut memberikan windfall profit effect terhadap Indonesia sebagai negara net exportir nonmigas unggulan," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Nafan, komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah juga turut memberikan katalis positif terhadap IHSG.

Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Sepanjang hari ini, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu BBCA, BMRI, BBRI, UNTR, MDKA. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni GOTO, ASII, CPIN, BRPT, TPIA.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, selurub sektor meningkat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 4,08 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor transportasi & logistik masing-masing 2,05 persen dan 0,66 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.130.407 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,17 miliar lembar saham senilai Rp11,34 triliun. Sebanyak 385 saham naik, 163 saham menurun, dan 139 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 269,66 poin atau 1,03 persen ke 26.423,47, indeks Hang Seng naik 22,72 poin atau 0,1 persen ke 21.853,07, dan indeks Straits Times terkoreksi 17,39 poin atau 0,56 persen ke 3.102,85