Peneliti: Budayakan literasi di rumah dengan cara kreatif
5 Juli 2022 11:46 WIB
Tangkapan layar webinar literasi keluarga yang diselenggarakan Komunitas Good Writer Indonesia. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.
Jakarta (ANTARA) - Pegiat literasi sekaligus peneliti dari Universitas Bristol, Inggris Ario Muhammad, PhD mengatakan orang tua perlu membudayakan literasi dengan cara-cara yang menarik dan kreatif agar kegiatan membaca dan menulis di dalam rumah dapat menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak.
"Orang tua dituntut untuk kreatif agar kegiatan literasi, seperti membaca, menulis story telling dan lain sebagainya menjadi hal yang menyenangkan di tengah aktivitas keluarga di rumah," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ario yang juga seorang penulis buku itu menjelaskan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama memiliki peran yang strategis dalam membentuk karakter, perilaku dan perkembangan anak sejak usia dini.
Baca juga: Kemenko PMK dorong penguatan budaya literasi
"Untuk menumbuhkan literasi dalam keluarga, diperlukan kesadaran literasi dan stimulus dari orang tua. Selain melakukan kegiatan baca tulis di rumah dengan cara-cara menarik, orang tua juga perlu menyediakan bacaan berkualitas dan mengajak anak pergi ke perpustakaan atau toko buku. Orang tua perlu menyiapkan kegiatan yang seru bersama anak-anak mereka dalam rangka membangun kesadaran literasi di tengah keluarga," katanya.
Ia mengatakan literasi memiliki peran penting bagi kehidupan pada era digital seperti sekarang ini. Pendidikan literasi menjadi bekal untuk mempersiapkan generasi bangsa agar menjadi generasi unggul dan berkualitas.
Untuk dapat menjawab tantangan pada era digital, generasi penerus bangsa harus memiliki kemampuan yang meliputi berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
Dia mengungkapkan bahwa modal utama untuk membangun kesadaran literasi di tengah keluarga adalah konsistensi dan kesabaran, karena untuk membangun kebiasaan baik memerlukan waktu yang relatif tidak singkat.
"Ketika proses literasi telah menjadi kebiasaan, akan terbangun budaya literasi dalam keluarga. Untuk membangun kebiasaan literasi yang baik, kira-kira diperlukan waktu sekitar dua tahun dengan konsistensi yang terjaga," katanya.
Baca juga: UI kaji strategi tumbuhkan budaya literasi Generasi Alfa
Baca juga: Kominfo: Indeks literasi budaya digital Indonesia meningkat
Dia mengemukakan bahwa dirinya bersama Komunitas Good Writer Indonesia terus mengampanyekan pentingnya pembudayaan literasi bagi generasi penerus bangsa.
"Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional 2022, Komunitas Good Writer Indonesia baru saja menyelenggarakan webinar literasi keluarga dengan tema 'Menciptakan Surga Literasi di Rumah' yang bertujuan menguatkan peran orang tua dalam program literasi keluarga dan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas keluarga di bidang literasi yang menghadirkan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Kampanye mengenai literasi, kata dia, akan menjadi program berkala dari Komunitas Good Writer sebagai bagian dari upaya membangun budaya literasi di tengah masyarakat Indonesia.
"Orang tua dituntut untuk kreatif agar kegiatan literasi, seperti membaca, menulis story telling dan lain sebagainya menjadi hal yang menyenangkan di tengah aktivitas keluarga di rumah," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ario yang juga seorang penulis buku itu menjelaskan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama memiliki peran yang strategis dalam membentuk karakter, perilaku dan perkembangan anak sejak usia dini.
Baca juga: Kemenko PMK dorong penguatan budaya literasi
"Untuk menumbuhkan literasi dalam keluarga, diperlukan kesadaran literasi dan stimulus dari orang tua. Selain melakukan kegiatan baca tulis di rumah dengan cara-cara menarik, orang tua juga perlu menyediakan bacaan berkualitas dan mengajak anak pergi ke perpustakaan atau toko buku. Orang tua perlu menyiapkan kegiatan yang seru bersama anak-anak mereka dalam rangka membangun kesadaran literasi di tengah keluarga," katanya.
Ia mengatakan literasi memiliki peran penting bagi kehidupan pada era digital seperti sekarang ini. Pendidikan literasi menjadi bekal untuk mempersiapkan generasi bangsa agar menjadi generasi unggul dan berkualitas.
Untuk dapat menjawab tantangan pada era digital, generasi penerus bangsa harus memiliki kemampuan yang meliputi berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
Dia mengungkapkan bahwa modal utama untuk membangun kesadaran literasi di tengah keluarga adalah konsistensi dan kesabaran, karena untuk membangun kebiasaan baik memerlukan waktu yang relatif tidak singkat.
"Ketika proses literasi telah menjadi kebiasaan, akan terbangun budaya literasi dalam keluarga. Untuk membangun kebiasaan literasi yang baik, kira-kira diperlukan waktu sekitar dua tahun dengan konsistensi yang terjaga," katanya.
Baca juga: UI kaji strategi tumbuhkan budaya literasi Generasi Alfa
Baca juga: Kominfo: Indeks literasi budaya digital Indonesia meningkat
Dia mengemukakan bahwa dirinya bersama Komunitas Good Writer Indonesia terus mengampanyekan pentingnya pembudayaan literasi bagi generasi penerus bangsa.
"Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional 2022, Komunitas Good Writer Indonesia baru saja menyelenggarakan webinar literasi keluarga dengan tema 'Menciptakan Surga Literasi di Rumah' yang bertujuan menguatkan peran orang tua dalam program literasi keluarga dan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas keluarga di bidang literasi yang menghadirkan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Kampanye mengenai literasi, kata dia, akan menjadi program berkala dari Komunitas Good Writer sebagai bagian dari upaya membangun budaya literasi di tengah masyarakat Indonesia.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: