Kebijakan KSAD ubah lahan tidur jadi lahan produktif dinilai positif
5 Juli 2022 10:42 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tiga dari kiri) melakukan panen padi di lahan milik Kostrad di Desa Kedungjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022). ANTARA/HO-Dispenad.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Apep Agustiawan menilai kebijakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang mendorong jajaran TNI AD agar menciptakan lahan kosong menjadi lahan pertanian produktif untuk meningkatkan produksi pangan sebagai langkah positif.
Menurut dia, krisis global membuat Indonesia harus mempersiapkan langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang mungkin terjadi terkait keamanan dan stabilitas pangan dalam negeri. Terlebih, harga komoditas dunia juga kerap naik dan sangat mempengaruhi kondisi pasokan pangan di Indonesia.
"Tentu kita harus berjuang keras supaya memiliki ketahanan pangan yang lebih baik, salah satunya dengan bantuan TNI atau dalam hal ini yang sedang dikerjakan KSAD Jenderal Dudung," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Para pemangku kepentingan, lanjutnya, harus bersinergi dan berupaya memperkuat sumber daya yang dimiliki agar mampu memberi jaminan ketahanan pangan, setidaknya, selama pemulihan untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Sebab ketahanan pangan merupakan keadaan ketika semua orang memiliki akses sosial dan ekonomi terhadap kecukupan pangan yang bergizi untuk hidup produktif dan sehat.
"Kalau kita kuat, tentu tidak bergantung dengan orang lain. Kita mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, kebutuhan dalam negeri, yang di antaranya seperti yang Pak KSAD lakukan cerdas dan berkomitmen, bergerak cepat dengan memerintahkan seluruh Pangdam untuk memetakan lahan tidur dan memanfaatkannya, untuk kepentingan pertahanan pangan dan rakyat," tambahnya.
Sebelumnya pada Sabtu (2/7) KSAD Dudung Abdurachman hadir pada panen padi di lahan Kostrad seluas 37 hektare di Dusun Sadariwan, Desa Kedungjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat sebagai kerja sama penggarapan lahan pertanian padi dengan warga masyarakat setempat.
"Saya ingin melihat bagaimana satuan-satuan mengimplementasikan perintah saya untuk membantu masyarakat yang terdampak masalah ekonominya setelah Covid-19,” ujar KSAD.
Kegiatan panen padi bersama ini, lanjut Dudung telah menunjukkan adanya kebersamaan rakyat dengan TNI AD dalam upaya menyukseskan salah satu program Pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu Apep Agustiawan menambahkan berbagai langkah KSAD Dudung juga dinilai brilian, strategis yang terukur, lewat kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan dan masyarakat, agar mampu mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.
Diharapkannya, KSAD Dudung mampu menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, menciptakan terobosan anak bangsa, dalam menghasilkan bibit unggul tanaman pangan, produksi pupuk dan sejumlah inovasi lainnya harus mendapatkan dukungan yang memadai demi kemandirian pasokan pangan nasional.
Kemudian, bisa membantu pendampingan dan pemberdayaan petani, digitalisasi pertanian, hingga rantai pasokan yang mampu meningkatkan nilai pangan dan untuk jangka panjang dengan memperkenalkan teknologi pangan yang lebih adaptif terhadap perubahan.
Baca juga: DPR: BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan
Baca juga: Pakar usulkan pemanfaatan lahan tidur untuk kurangi pembukaan hutan
Menurut dia, krisis global membuat Indonesia harus mempersiapkan langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang mungkin terjadi terkait keamanan dan stabilitas pangan dalam negeri. Terlebih, harga komoditas dunia juga kerap naik dan sangat mempengaruhi kondisi pasokan pangan di Indonesia.
"Tentu kita harus berjuang keras supaya memiliki ketahanan pangan yang lebih baik, salah satunya dengan bantuan TNI atau dalam hal ini yang sedang dikerjakan KSAD Jenderal Dudung," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Para pemangku kepentingan, lanjutnya, harus bersinergi dan berupaya memperkuat sumber daya yang dimiliki agar mampu memberi jaminan ketahanan pangan, setidaknya, selama pemulihan untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Sebab ketahanan pangan merupakan keadaan ketika semua orang memiliki akses sosial dan ekonomi terhadap kecukupan pangan yang bergizi untuk hidup produktif dan sehat.
"Kalau kita kuat, tentu tidak bergantung dengan orang lain. Kita mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, kebutuhan dalam negeri, yang di antaranya seperti yang Pak KSAD lakukan cerdas dan berkomitmen, bergerak cepat dengan memerintahkan seluruh Pangdam untuk memetakan lahan tidur dan memanfaatkannya, untuk kepentingan pertahanan pangan dan rakyat," tambahnya.
Sebelumnya pada Sabtu (2/7) KSAD Dudung Abdurachman hadir pada panen padi di lahan Kostrad seluas 37 hektare di Dusun Sadariwan, Desa Kedungjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat sebagai kerja sama penggarapan lahan pertanian padi dengan warga masyarakat setempat.
"Saya ingin melihat bagaimana satuan-satuan mengimplementasikan perintah saya untuk membantu masyarakat yang terdampak masalah ekonominya setelah Covid-19,” ujar KSAD.
Kegiatan panen padi bersama ini, lanjut Dudung telah menunjukkan adanya kebersamaan rakyat dengan TNI AD dalam upaya menyukseskan salah satu program Pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan nasional.
Sementara itu Apep Agustiawan menambahkan berbagai langkah KSAD Dudung juga dinilai brilian, strategis yang terukur, lewat kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan dan masyarakat, agar mampu mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.
Diharapkannya, KSAD Dudung mampu menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, menciptakan terobosan anak bangsa, dalam menghasilkan bibit unggul tanaman pangan, produksi pupuk dan sejumlah inovasi lainnya harus mendapatkan dukungan yang memadai demi kemandirian pasokan pangan nasional.
Kemudian, bisa membantu pendampingan dan pemberdayaan petani, digitalisasi pertanian, hingga rantai pasokan yang mampu meningkatkan nilai pangan dan untuk jangka panjang dengan memperkenalkan teknologi pangan yang lebih adaptif terhadap perubahan.
Baca juga: DPR: BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan
Baca juga: Pakar usulkan pemanfaatan lahan tidur untuk kurangi pembukaan hutan
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: