Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah kembali melakukan penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero survei guna mengambil kebijakan tepat menjelang HUT Kemerdekaan RI pada Agustus mendatang.

"Untuk bisa mengambil kebijakan lebih tepat terutama di bulan Agustus-September karena kita ada HUT Kemerdekaan RI, kita akan jalankan sero survei yang ketiga yaitu mulai hari ini," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Senin.

Menkes menjelaskan bahwa sero survei akan dilakukan mulai Senin (4/7), dan diharapkan dalam sebulan ke depan, hasil penelitian antibodi tubuh terhadap virus tersebut dapat terlihat agar pemerintah dapat mengambil kebijakan mengenai protokol kesehatan dan vaksinasi menjelang HUT Kemerdekaan RI.

Hasil sero survei sebelumnya pada Maret 2022 menunjukkan bahwa antibodi masyarakat Indonesia mencapai 99,2 persen dengan antibodi level sekitar 3.000-4.000.

Baca juga: Menkes: 81 persen COVID-19 di Indonesia adalah subvarian BA.4 dan BA.5

Baca juga: Menkes prediksi Jakarta segera memasuki puncak COVID-19


Hasil tersebut meningkat dibandingkan dengan penelitian pada Desember 2021 yang menunjukkan antibodi baru dimiliki 88 persen populasi masyarakat Indonesia dengan level 400-500.

Menkes menjelaskan bahwa kasus COVID-19 dengan varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang sudah dilakukan "genome sequence".

Bahkan di DKI Jakarta, jumlah kasus varian BA4 dan BA5 sudah mencapai 100 persen.

Di sisi lain, meskipun terdapat kenaikan jumlah kasus, mulai terjadi pelandaian karena antibodi masyarakat Indonesia yang masih tinggi.

"Indonesia bisa landai dengan jumlah kasus yang jauh lebih rendah hanya 4-5 persen dibandingkan puncak sebelumnya. Negara-negara lain puncaknya sampai 30 persen. Salah satu hal yang menjelaskan karena sero survei terakhir di bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi," kata Menkes.*

Baca juga: Menkes: Meski laju kasus 2.000 per hari, Indonesia masih di level 1

Baca juga: Menkes RI minta Jepang bantu operator merawat refrigerator vaksin