Jakarta (ANTARA) - Industri telekomunikasi China mencatatkan pertumbuhan stabil selama lima bulan pertama tahun ini, dengan ekspansi kuat pada sejumlah emerging business serta layanan 5G, tunjuk data resmi.

Sektor ini meraup pendapatan total 665 miliar yuan (1 yuan = Rp2.222) selama periode tersebut, naik 8,5 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya (yoy), menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Emerging business, termasuk bisnis di sektor mahadata (bigdata), komputasi awan (cloud computing), pusat data internet, dan Internet of Things (IoT), terus mencatatkan peningkatan tinggi selama periode itu.

Pendapatan gabungan emerging business dari tiga raksasa telekomunikasi China, yakni China Telecom, China Mobile, dan China Unicom, meroket 34,3 persen (yoy) ke angka 128,3 miliar yuan, menyumbang 19,3 persen dari total pendapatan sektor ini, lanjut pihak kementerian.

Pada akhir Mei 2022, China memiliki 1,7 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G, menyumbang 16,7 persen dari total BTS jaringan seluler di negara tersebut. Sekitar 275.000 BTS 5G dibangun selama lima bulan pertama tahun ini.

Data juga menunjukkan bahwa para pengguna ponsel 5G dari ketiga raksasa telekomunikasi China mencapai 428 juta orang hingga akhir Mei, atau 25,8 persen dari total pengguna ponsel di China.