Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pro aktif mendatangi warga untuk merekam data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik bagi penyandang disabilitas.

"Kita jemput bola untuk melakukan perekaman data KTP elektronik bagi penyandang disabilitas baik di rumah warga atau mendatangi sekolah luar biasa," kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mukomuko Novita Putriami di Mukomuko, Jumat.

Baca juga: Petugas Dukcapil Mukomuko datangi rumah ODGJ untuk perekaman data KTP
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mukomuko pro aktif merekam data KTP elektronik sejak April 2022 atau saat peluncuran perekaman data KTP elektronik serentak di Indonesia.

Novita menyebutkan berdasarkan data dari sekolah luar biasa (SLB) di daerah ini sebanyak 72 orang penyandang disabilitas yang wajib memiliki kartu tanda penduduk elektronik.

Dari sebanyak 72 orang penyandang disabilitas ini, sekitar 40 orang di antaranya yang telah merekam data KTP elektronik dan ada sebanyak 32 orang yang belum merekam data.

Petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Mukomuko sudah beberapa kali turun untuk merekam data KTP elektronik bagi penyandang disabilitas sekaligus perekaman data bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sebanyak 40 penyandang disabilitas ini merekam data KTP elektronik datang langsung ke dinas ini dan mendapatkan pelayanan di rumahnya.

Baca juga: Lima kelompok nelayan di Mukomuko usulkan badan hukum gratis
Selanjutnya, katanya, pihaknya akan merekam data KTP elektronik bagi penyandang disabilitas di sekolah luar biasa (SLB) di daerah ini.

Novita menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak SLB terkait dengan perekaman data bagi penyandang disabilitas di sekolah tersebut, namun pihak sekolah belum siap.

Selanjutnya, Pemkab Mukomuko akan kembali berkoordinasi dengan SLB untuk melakukan perekaman data KTP elektronik bagi penyandang disabilitas di sekolah tersebut.

Namun, Novita mengaku belum memiliki data jumlah penyandang disabilitas di daerah itu, karena jumlah tersebut akan diketahui setelah dilakukan rekam data KTP elektronik.

Baca juga: Dua pabrik kelapa sawit di Mukomuko kembali beroperasi