Laporan dari Tanah Suci
Dirjen PHU dorong layanan promotif kesehatan jamaah jelang puncak haji
1 Juli 2022 23:11 WIB
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief (kanan) menjenguk jamaah yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah, Jumat (1/7/2022). (ANTARA/HO.MCH2022)
Mekkah (ANTARA) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan perlu terus didorong layanan promotif kesehatan bagi jamaah haji terutama menjelang puncak haji.
"Kami sepakat layanan kesehatan terus kita dorong lebih baik. Saya ingin peran dari teman-teman tenaga kesehatan untuk tindakan yang sifatnya promotif," kata Hilman saat meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah, Jumat.
Dia mengatakan, seperti yang diperkirakan sebelumnya, penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M bukan seperti penyelenggaraan haji sebelumnya tapi juga menjadi isu kesehatan karena terkait dengan pandemi COVID-19.
Karena itu tindakan preventif tetap dilakukan dan protokol kesehatan juga terus disosialisasikan.
Baca juga: Perlu RS Indonesia layani jamaah haji dan umrah di Saudi
Baca juga: KKHI Mekkah siapkan 10 bus untuk safari wukuf
Lebih lanjut dia mengatakan, dari tinjauan ke KKHI Mekkah diketahui bahwa cukup banyak jamaah yang mendapat perawatan.
Dari kunjungan ke KKHI juga diketahui bahwa banyak yang dirawat karena penyakit komorbid seperti hipertensi, diabetes yang kambuh karena kelelahan dan kurang disiplin makan yang membutuhkan pemulihan cukup lama.
"Yang sakit di KKHI cukup banyak, 70 orang per hari. Karena itu kami sepakat layanan kesehatan terus kita dorong lebih baik," tambah dia.
Menurut Hilman, layanan kesehatan dan penyuluhan yang diberikan terutama ke hotel-hotel yang ditempati jamaah calon haji sangat bagus agar terus mensosialisasikan terutama terkait cuaca panas di Arab Saudi agar jamaah terhindar dari dehidrasi dan heat stroke.
"Memang cuaca sangat panas dan ternyata juga banyak yang dirawat karena kelelahan. Salah mengambil waktu ibadah, ke masjid siang-siang dan berjalan cukup jauh," kata Hilman.
Perlu juga disosialisasikan tentang kapan mengambil waktu yang tepat untuk beribadah, membawa bekal yang cukup sampai kepada kedisiplinan jamaah untuk menjaga diri, katanya.
"Kita juga ingin mendorong perbaikan fasilitas ke depan agar jamaah lebih nyaman dan bisa di treatment lebih baik," ujar Hilman Latief.
Baca juga: 67 calon haji dirawat di KKHI Mekkah
Baca juga: Sakit, dua jamaah calon haji asal Riau dirujuk di KKHI dan RSAS
"Kami sepakat layanan kesehatan terus kita dorong lebih baik. Saya ingin peran dari teman-teman tenaga kesehatan untuk tindakan yang sifatnya promotif," kata Hilman saat meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah, Jumat.
Dia mengatakan, seperti yang diperkirakan sebelumnya, penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M bukan seperti penyelenggaraan haji sebelumnya tapi juga menjadi isu kesehatan karena terkait dengan pandemi COVID-19.
Karena itu tindakan preventif tetap dilakukan dan protokol kesehatan juga terus disosialisasikan.
Baca juga: Perlu RS Indonesia layani jamaah haji dan umrah di Saudi
Baca juga: KKHI Mekkah siapkan 10 bus untuk safari wukuf
Lebih lanjut dia mengatakan, dari tinjauan ke KKHI Mekkah diketahui bahwa cukup banyak jamaah yang mendapat perawatan.
Dari kunjungan ke KKHI juga diketahui bahwa banyak yang dirawat karena penyakit komorbid seperti hipertensi, diabetes yang kambuh karena kelelahan dan kurang disiplin makan yang membutuhkan pemulihan cukup lama.
"Yang sakit di KKHI cukup banyak, 70 orang per hari. Karena itu kami sepakat layanan kesehatan terus kita dorong lebih baik," tambah dia.
Menurut Hilman, layanan kesehatan dan penyuluhan yang diberikan terutama ke hotel-hotel yang ditempati jamaah calon haji sangat bagus agar terus mensosialisasikan terutama terkait cuaca panas di Arab Saudi agar jamaah terhindar dari dehidrasi dan heat stroke.
"Memang cuaca sangat panas dan ternyata juga banyak yang dirawat karena kelelahan. Salah mengambil waktu ibadah, ke masjid siang-siang dan berjalan cukup jauh," kata Hilman.
Perlu juga disosialisasikan tentang kapan mengambil waktu yang tepat untuk beribadah, membawa bekal yang cukup sampai kepada kedisiplinan jamaah untuk menjaga diri, katanya.
"Kita juga ingin mendorong perbaikan fasilitas ke depan agar jamaah lebih nyaman dan bisa di treatment lebih baik," ujar Hilman Latief.
Baca juga: 67 calon haji dirawat di KKHI Mekkah
Baca juga: Sakit, dua jamaah calon haji asal Riau dirujuk di KKHI dan RSAS
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: