“Presiden Joko Widodo pada pertemuan G7 Selasa lalu mengharapkan integrasi ekspor gandum Ukraina, dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia, dalam rantai pasok global sebagai solusi. Fasilitasi ekspor gandum Ukraina harus segera dimulai, dan diperlukan komunikasi proaktif kepada dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak dikenakan sanksi," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Kepala Perwakilan UN Resident Coordinator (UNRC) untuk Republik Indonesia, Valerie Julliand, menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi dengan Sherpa GCRG untuk membangun solusi yang dibutuhkan.
Valerie Julliand mengapresiasi kunjungan Presiden RI ke Rusia dan Ukraina dalam misi perdamaian.
UNRC juga membuka tawaran bantuan dan kerja sama kepada Indonesia dalam rangka implementasi strategi penanganan krisis.
“AMIS dapat menjadi mekanisme untuk mempromosikan perkiraan data pertanian, dalam rangka menghadapi ketidakpastian pasar dan membantu negara yang membutuhkan komoditas pangan tertentu, untuk menemukan sumber pangan yang praktis dan mendorong diversifikasi sumber pangan," kata Susiwijono menanggapi pernyataan Perwakilan FAO.
Susiwijono juga mengundang kolaborasi dan partnership dari berbagai Badan PBB, dalam mengakselerasi transisi energi untuk pembangunan keberlanjutan, sejalan dengan hasil pertemuan kedua Energy Transition Working Group (ETGW) G20 pada 23-24 Juni 2022 di Bali, dan Leaders’ Communiqué G7 pada 28 Juni 2022 di Jerman.
Baca juga: Indonesia cari solusi krisis biaya hidup lewat forum GCRG
Baca juga: GCRG: 1,2 miliar penduduk dunia sangat rentan terhadap krisis global
Baca juga: RI tegaskan kesiapan kerja sama atasi krisis di pertemuan Sherpa GCRG