Jakarta (ANTARA) - Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Zero Waste Living Lab (ZWLL) Enviu pada Jumat (1/7) memperkenalkan “Gerakan Guna Ulang Jakarta” untuk mewujudkan ekosistem yang dapat mendukung gaya hidup guna ulang di Jakarta.

Program ini bertujuan untuk mengurangi plastik sekali pakai dari produk sehari-hari yang masih menjadi masalah utama, seperti kemasan makanan, kemasan produk rumah tangga, dan kemasan plastik dari layanan pesan-antar makanan secara daring.

"Gerakan ini menekankan pada promosi guna ulang (reuse) sebagai sebuah solusi untuk menjawab permasalahan sampah plastik," ujar Direktur Eksekutif GIDKP Tiza Mafira dalam acara “Kick Off Gerakan Guna Ulang Jakarta” di Jakarta, Jumat.
​​​​
Ia berpendapat bahwa guna ulang merupakan solusi yang paling tepat, tidak hanya dapat mengurangi polusi dan pencemaran, tetapi juga mengurangi emisi.

Baca juga: Aneka sampah plastik ancam cemari laut

Baca juga: Sandiaga sebut peran penting sektor pariwisata wujudkan ekonomi hijau

Lebih lanjut Tiza mengatakan di sisi lain upaya daur ulang (recycle) belum bisa memberikan solusi yang tepat mengingat sampah kemasan sekali pakai masih sulit untuk didaur ulang. Alternatif lain seperti kehadiran fasilitas daur ulang sampah, kata Tiza, dapat menimbulkan masalah baru seperti mikroplastik yang mudah bertebaran di mana-mana.

“Kami hati-hati sekali ketika mau mempromosikan solusi seperti itu. Daripada salah jalan mendingan pakai solusi yang kita sudah tahu pasti ramah lingkungan yaitu pakai yang sudah kita punya atau guna ulang. Jadi kita tidak membuang-buang sumber daya alam dan wadah yang sudah kita miliki tidak dibuang ke TPA,” kata Tiza.

Indonesia Program Lead, Zero Waste Living Lab, Enviu, Darina Maulana, mengatakan “Gerakan Guna Ulang Jakarta” memberikan kemudahan masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup guna ulang dengan dukungan portofolio Enviu yang terdiri dari para perusahaan rintisan (startup) yang ingin memberikan dampak bagi lingkungan dan komunitas.
Perusahaan rintisan Koinpack saat berpartisipasi dalam acara “Kick Off Gerakan Guna Ulang Jakarta” yang diinisiasi oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Zero Waste Living Lab (ZWLL) Enviu, Jakarta, Jumat (01/07/2022). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)


Tiga perusahaan rintisan binaan Enviu turut berpartisipasi antara lain QYOS, Koinpack, dan ALLAS. QYOS sendiri menyediakan mesin isi ulang otomatis untuk produk rumah tangga di toko-toko dekat kompleks perumahan.

Sementara Koinpack mengoperasikan sistem pengemasan inovatif yang dapat digunakan kembali untuk menggantikan sachet dan jenis kemasan sekali pakai lainnya dengan memberikan deposit dan insentif. Selain itu, ada pula ALLAS yang menyediakan kemasan pengantaran makanan daring berkelanjutan pertama di Jakarta.

Tiza mengatakan acara kick off pada Rabu dimaksudkan untuk memulai promosi gerakan guna ulang serta memulai dialog bersama dengan semua pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang paling aman dan tepat sehingga gerakan dapat dilakukan secara masif.

Melalui inisiatif ini, Darina menambahkan bahwa pihaknya ingin menunjukkan gaya hidup guna ulang dapat menjadi pilihan nyata dan mudah bagi semua orang dan pemangku kepentingan terkait, seperti produsen, ritel dan masyarakat sebagai pengguna.

“Gerakan Guna Ulang Jakarta akan dipantau secara berkala dengan harapan, implementasinya dapat diperluas ke wilayah sekitar Jakarta bersama dengan lebih banyak lagi pemangku kepentingan di dalamnya,” kata Darina.

Baca juga: Dilema penerapan cukai plastik, untung atau rugi?

Baca juga: Aksi nyata harus jadi tindaklanjut komitmen internasional lingkungan

Baca juga: Xiaomi dan Octopus inisiasi kelola daur ulang sampah elektronik