Program Makmur tingkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu
1 Juli 2022 17:42 WIB
Direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memanen dan tanam tebu Program Makmur di Kecamatan Ngadiluwih Kediri Jawa Timur, Jumat (1/7). ANTARA/HO-Pupuk Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Program Makmur yang diselenggarakan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Kecamatan Ngadiluwih Kediri Jawa Timur hingga 80 persen.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan peningkatan produktivitas tebu petani yang mengikuti Program Makmur meningkat hingga 37 persen, sementara pendapatannya meningkat hingga 80 persen.
“Hasil produktivitas tebu naik dari 116,5 ton menjadi 159,7 ton per hektar atau sekitar 37 persen. Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang naik dari Rp25,8 juta menjadi Rp46,5 juta per hektare di lahan Kecamatan Ngadiluwih," kata Gusrizal.
Gusrizal menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Pupuk Indonesia memiliki target Program Makmur pada lahan seluas 250.000 hektare untuk semua komoditas. Hingga Mei 2022, Program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikutinya sebanyak 66.474 orang.
Melalui anak usahanya, yaitu PT Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia turut mendukung peningkatan produktivitas tebu. Komitmen ini diwujudkan dengan memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios.
Selain penyediaan pupuk, Pupuk Indonesia juga turut mengawal budidaya pertanian pada 31 ribu hektare lahan tebu milik PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Selain PTPN dan RNI, Program Makmur di Kediri juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, dan lainnya. Gusrizal menyebutkan bahwa Program Makmur menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan pemangku kepentingan pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.
“Pastinya dalam perjalanan Program Makmur ini menghadapi berbagai tantangan, namun syukur Alhamdulillah pada hari ini kita dapat melakukan panen dan sekaligus menanam tebu, hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula sampai dengan tahun 2024 yang akan datang,” kata Gusrizal dalam acara panen dan tanam tebu bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.
Program Makmur merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021 yang memiliki makna “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” (Makmur). Program ini memberikan pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani mulai dari informasi dan pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisme pertanian.
Selain dalam Program Makmur juga disiapkan akses permodalan dari perbankan dan perlindungan risiko pertanian, dan adanya offtaker atau jaminan pembelian hasil panen.
Baca juga: Program Makmur solusi kebutuhan pupuk dan benih terbaik
Baca juga: Erick dorong Program Makmur tingkatkan lapangan kerja sektor pertanian
Baca juga: Pupuk Kaltim akan memperluas Program Makmur hingga lima kali lipat
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan peningkatan produktivitas tebu petani yang mengikuti Program Makmur meningkat hingga 37 persen, sementara pendapatannya meningkat hingga 80 persen.
“Hasil produktivitas tebu naik dari 116,5 ton menjadi 159,7 ton per hektar atau sekitar 37 persen. Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang naik dari Rp25,8 juta menjadi Rp46,5 juta per hektare di lahan Kecamatan Ngadiluwih," kata Gusrizal.
Gusrizal menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Pupuk Indonesia memiliki target Program Makmur pada lahan seluas 250.000 hektare untuk semua komoditas. Hingga Mei 2022, Program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikutinya sebanyak 66.474 orang.
Melalui anak usahanya, yaitu PT Petrokimia Gresik, Pupuk Indonesia turut mendukung peningkatan produktivitas tebu. Komitmen ini diwujudkan dengan memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios.
Selain penyediaan pupuk, Pupuk Indonesia juga turut mengawal budidaya pertanian pada 31 ribu hektare lahan tebu milik PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Selain PTPN dan RNI, Program Makmur di Kediri juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, dan lainnya. Gusrizal menyebutkan bahwa Program Makmur menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan pemangku kepentingan pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.
“Pastinya dalam perjalanan Program Makmur ini menghadapi berbagai tantangan, namun syukur Alhamdulillah pada hari ini kita dapat melakukan panen dan sekaligus menanam tebu, hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula sampai dengan tahun 2024 yang akan datang,” kata Gusrizal dalam acara panen dan tanam tebu bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.
Program Makmur merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021 yang memiliki makna “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” (Makmur). Program ini memberikan pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani mulai dari informasi dan pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisme pertanian.
Selain dalam Program Makmur juga disiapkan akses permodalan dari perbankan dan perlindungan risiko pertanian, dan adanya offtaker atau jaminan pembelian hasil panen.
Baca juga: Program Makmur solusi kebutuhan pupuk dan benih terbaik
Baca juga: Erick dorong Program Makmur tingkatkan lapangan kerja sektor pertanian
Baca juga: Pupuk Kaltim akan memperluas Program Makmur hingga lima kali lipat
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: