Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani akan mencairkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai pembiayaan investasi untuk PT Garuda Indonesia (Persero) sebesar Rp7,5 triliun usai mendapatkan persetujuan dari 365 perwakilan kreditur.

Saat ini sebanyak 347 atau 95,07 persen perwakilan kreditur telah menyetujui proposal Garuda dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Ini adalah suatu capaian yang kami harapkan bisa memberikan awalan baru bagi Garuda untuk bisa terbang kembali dan sehat," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta, Jumat.

Adapun sisa dana cadangan Investasi Pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (IPPEN) untuk Garuda sebesar Rp7,5 triliun sudah disetorkan ke kas negara, untuk nantinya direncanakan sebagai pembiayaan investasi kepada perseroan.

Selama semester I-2022, pemerintah telah memberikan pembiayaan investasi telah kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp20 triliun, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp7 triliun, Lembaga Dana Kerja sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp1 triliun, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp20 triliun.

Dengan demikian Sri Mulyani menyampaikan realisasi pembiayaan investasi diperkirakan mencapai Rp40,4 triliun pada semester I-2022, sedangkan secara keseluruhan tahun diproyeksikan mencapai Rp154,2 triliun.

Adapun target pembiayaan investasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2022 adalah Rp230,2 triliun, lebih besar dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp182,3 triliun.

Kebijakan pembiayaan investasi tahun ini dilaksanakan dalam rangka mendukung penyelesaian proyek infrastruktur strategis, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemulihan ekonomi.


Baca juga: Wamen BUMN: Garuda fokus ke penerbangan domestik dan kargo
Baca juga: Garuda siap akselerasi pemulihan kinerja setelah rencana perdamaian
Baca juga: AP II dan Garuda perkuat sinergi operasional dan bisnis