Rupiah melemah dipicu inflasi domestik yang di atas perkiraan
1 Juli 2022 16:26 WIB
Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore masih berlanjut melemah dipicu data inflasi domestik pada Juni 2022 yang di atas perkiraan.
Rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.943 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.903 per dolar AS.
"Rupiah mengalami tekanan imbas kenaikan inflasi Indonesia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,61 persen secara bulanan (mom) pada Juni 2022 atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei menjadi 111,09.
Penyumbang inflasi pada Juni utamanya berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Adapun inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 4,35 persen atau menjadi inflasi yang tertinggi sejak Juni 2017 dengan inflasi 4,37 persen (yoy).
Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya mengatakan data inflasi domestik memang menjadi pendorong pelemahan rupiah.
"Memang hari ini pemicu dari dalam negeri adalah inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan," ujar Rully.
Selain itu, lanjutnya, pelemahan rupiah jelang akhir pekan ini juga dipengaruhi oleh faktor global.
"Indeks dolar AS naik sebagai dampak dari ketidakpastian global yang semakin tinggi," kata Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.847 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.826 per dolar AS hingga Rp14.984 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.956 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.882 per dolar AS.
Baca juga: Dolar menuju minggu terbaik, investor pertimbangkan suku bunga, resesi
Baca juga: Yuan berbalik menguat 251 basis poin jadi 6,6863 terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah jelang akhir pekan melemah dekati level psikologis Rp15.000
Rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp14.943 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.903 per dolar AS.
"Rupiah mengalami tekanan imbas kenaikan inflasi Indonesia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,61 persen secara bulanan (mom) pada Juni 2022 atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei menjadi 111,09.
Penyumbang inflasi pada Juni utamanya berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Adapun inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 4,35 persen atau menjadi inflasi yang tertinggi sejak Juni 2017 dengan inflasi 4,37 persen (yoy).
Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya mengatakan data inflasi domestik memang menjadi pendorong pelemahan rupiah.
"Memang hari ini pemicu dari dalam negeri adalah inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan," ujar Rully.
Selain itu, lanjutnya, pelemahan rupiah jelang akhir pekan ini juga dipengaruhi oleh faktor global.
"Indeks dolar AS naik sebagai dampak dari ketidakpastian global yang semakin tinggi," kata Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.847 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.826 per dolar AS hingga Rp14.984 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.956 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.882 per dolar AS.
Baca juga: Dolar menuju minggu terbaik, investor pertimbangkan suku bunga, resesi
Baca juga: Yuan berbalik menguat 251 basis poin jadi 6,6863 terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah jelang akhir pekan melemah dekati level psikologis Rp15.000
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: