Wellington (ANTARA) - Kedutaan Besar China di Selandia Baru mengatakan bahwa komentar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengenai agresivitas China adalah "menyesatkan" dan "salah".

Ardern mengemukakan komentar itu di KTT NATO di Madrid, Rabu, dengan mengatakan bahwa China " akhir-akhir ini juga menjadi lebih agresif dan cenderung menantang aturan dan norma internasional."

"Kami telah mencatat komentar terkait yang dibuat oleh pihak Selandia Baru pada pertemuan NATO, yang mencakup beberapa tuduhan sesat terhadap China," kata seorang juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan di lamannya pada Kamis. "Tuduhan itu salah dan karenanya patut disesalkan."

"Jelas bahwa komentar seperti itu tidak membantu untuk memperdalam rasa saling percaya antara kedua negara," kata pernyataan itu.

Selandia Baru, yang sangat bergantung pada China untuk perdagangan, sering menghindar dari kritik langsung terhadap Beijing.

Namun, baru-baru ini Selandia Baru memperkeras nada sikapnya mengenai keamanan dan kehadiran Beijing yang berkembang di Pasifik Selatan setelah penandatanganan pakta keamanan baru-baru ini antara China dan Kepulauan Solomon di dekat Selandia Baru.

Pernyataan kedutaan itu juga merujuk pada komentar Ardern tentang upaya China mengganggu dan mengacaukan Pasifik.

Kedubes China mengatakan setiap eskalasi ketegangan di Pasifik "tidak mungkin disebabkan oleh kerja sama China dengan mitra pulaunya untuk memajukan pembangunan berkelanjutan."

Kerja sama semacam itu tidak ada hubungannya dengan militerisasi kawasan itu, tambah pernyataan itu. "Jika militerisasi memang ada di Pasifik Selatan, jelaslah bagi semua pihak siapa dan apa yang memicu ketegangan semacam itu."

Sumber: Reuters
Baca juga: PM Samoa: Pasifik dapat menangani masalah keamanan sendiri
Baca juga: Australia, Selandia Baru bekerja sama untuk iklim dan keamanan Pasifik