50.450.341 orang disuntik vaksin COVID-19 dosis penguat di Indonesia
30 Juni 2022 18:00 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat sebanyak 50.450.341 orang telah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis penguat di Indonesia, atau bertambah sebanyak 51.482 orang pada Kamis.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, sebanyak 16.030 orang mendapatkan vaksin dosis lengkap pada hari ini sehingga jumlah penerima hingga saat ini mencapai 168.980.896 orang.
Total vaksinasi COVID-19 dengan dosis pertama mencapai 201.472.856 orang hingga sekarang ini atau mengalami tambahan sebanyak 18.684 orang.
Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.248 orang pada Kamis, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.088.460 orang.
Baca juga: Satgas: Vaksin penguat di Bangka capai 19,91 persen
Kasus sembuh COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan 1.626 orang sehingga total hingga sekarang ini mencapai 5.914.933 orang.
Secara nasional ada enam kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia pada hari ini, sehingga total menjadi 156.737 orang.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar vaksin COVID-19 dosis penguat dapat lebih mudah dijangkau masyarakat guna mencegah kenaikan kasus, terutama setelah munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6).
"Bapak Presiden juga beri arahan agar 'booster' (penguat, red.) ini lebih mudah diterima. Setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan menggunakan 'booster', sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara besar itu relatif aman," ujarnya.
Menurut Budi, dengan mendapat vaksin penguat maka daya tahan dari imunitas masyarakat dapat bertambah sekitar enam bulan ke depan.
Baca juga: Satgas: 23,36 persen warga Babel terima vaksin booster
Baca juga: Vaksin booster COVID-19 penting untuk kesehatan lansia
Baca juga: Luhut kaji "booster" jadi syarat perjalanan jika Covid-19 naik terus
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, sebanyak 16.030 orang mendapatkan vaksin dosis lengkap pada hari ini sehingga jumlah penerima hingga saat ini mencapai 168.980.896 orang.
Total vaksinasi COVID-19 dengan dosis pertama mencapai 201.472.856 orang hingga sekarang ini atau mengalami tambahan sebanyak 18.684 orang.
Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.248 orang pada Kamis, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.088.460 orang.
Baca juga: Satgas: Vaksin penguat di Bangka capai 19,91 persen
Kasus sembuh COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan 1.626 orang sehingga total hingga sekarang ini mencapai 5.914.933 orang.
Secara nasional ada enam kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia pada hari ini, sehingga total menjadi 156.737 orang.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar vaksin COVID-19 dosis penguat dapat lebih mudah dijangkau masyarakat guna mencegah kenaikan kasus, terutama setelah munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6).
"Bapak Presiden juga beri arahan agar 'booster' (penguat, red.) ini lebih mudah diterima. Setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan menggunakan 'booster', sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara besar itu relatif aman," ujarnya.
Menurut Budi, dengan mendapat vaksin penguat maka daya tahan dari imunitas masyarakat dapat bertambah sekitar enam bulan ke depan.
Baca juga: Satgas: 23,36 persen warga Babel terima vaksin booster
Baca juga: Vaksin booster COVID-19 penting untuk kesehatan lansia
Baca juga: Luhut kaji "booster" jadi syarat perjalanan jika Covid-19 naik terus
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: