Kemenko PMK ajak keluarga Indonesia cegah stunting
30 Juni 2022 17:57 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto. ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk mencegah stunting guna mewujudkan generasi unggul dan berkualitas.
"Upaya mencegah terjadinya stunting bisa dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, Kemenko PMK mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk berperan aktif mencegah stunting," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, jika ingin memperhatikan pembangunan keluarga di masa depan berarti perlu memperhatikan status kesehatan semua anggota keluarga.
Baca juga: Epidemiolog: Keluarga miliki peran sentral atasi stunting
"Dengan demikian perlu saling mendidik pemahaman pola hidup sehat antaranggota keluarga, antara satu dengan yang lain sangatlah penting," katanya.
Dia menambahkan, keluarga-keluarga di Indonesia perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Misalkan semua anggota bisa berolahraga bersama, kemudian mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan karbohidrat, protein dan sumber mineral lainnya," katanya.
Selain itu, kata dia, seluruh anggota keluarga juga perlu sepakat untuk tidak merokok dan saling mengingatkan soal kesehatan.
Baca juga: KOPMAS: Pengentasan stunting butuhkan kolaborasi banyak pihak
"Jika seluruh anggota keluarga sepakat untuk tidak merokok maka sudah langkah bagus bagi pengembangan keluarga berkualitas saat ini," katanya.
Menurut dia, sosialisasi mengenai stunting juga perlu terus diintensifkan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.
Dia menambahkan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan peran seluruh masyarakat dalam mengatasi masalah kekerdilan.
"Ini momentum yang sangat tepat bagi seluruh masyarakat khususnya seluruh keluarga di Tanah Air untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting," katanya.
Baca juga: Hari Keluarga Nasional jadi daya ungkit percepatan penurunan stunting
Menurut dia, penanganan masalah kekerdilan memerlukan peran banyak pihak agar dapat berjalan optimal, mulai dari pemerintah hingga seluruh masyarakat yang ada di Tanah Air.
"Upaya mencegah terjadinya stunting bisa dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, Kemenko PMK mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk berperan aktif mencegah stunting," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, jika ingin memperhatikan pembangunan keluarga di masa depan berarti perlu memperhatikan status kesehatan semua anggota keluarga.
Baca juga: Epidemiolog: Keluarga miliki peran sentral atasi stunting
"Dengan demikian perlu saling mendidik pemahaman pola hidup sehat antaranggota keluarga, antara satu dengan yang lain sangatlah penting," katanya.
Dia menambahkan, keluarga-keluarga di Indonesia perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Misalkan semua anggota bisa berolahraga bersama, kemudian mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan karbohidrat, protein dan sumber mineral lainnya," katanya.
Selain itu, kata dia, seluruh anggota keluarga juga perlu sepakat untuk tidak merokok dan saling mengingatkan soal kesehatan.
Baca juga: KOPMAS: Pengentasan stunting butuhkan kolaborasi banyak pihak
"Jika seluruh anggota keluarga sepakat untuk tidak merokok maka sudah langkah bagus bagi pengembangan keluarga berkualitas saat ini," katanya.
Menurut dia, sosialisasi mengenai stunting juga perlu terus diintensifkan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.
Dia menambahkan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan peran seluruh masyarakat dalam mengatasi masalah kekerdilan.
"Ini momentum yang sangat tepat bagi seluruh masyarakat khususnya seluruh keluarga di Tanah Air untuk ikut berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting," katanya.
Baca juga: Hari Keluarga Nasional jadi daya ungkit percepatan penurunan stunting
Menurut dia, penanganan masalah kekerdilan memerlukan peran banyak pihak agar dapat berjalan optimal, mulai dari pemerintah hingga seluruh masyarakat yang ada di Tanah Air.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: