Jakarta (ANTARA) - Lukman Sardi mengaku kaget saat dipilih untuk memerankan sosok Ismail Marzuki dalam serial monolog “Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi”.
"Awalnya itu dari Happy Salma. Waktu Happy bilang 'Eh kamu main Ismail Marzuki ya' aku pikir bukan monolog awalnya. Main Ismail Marzuki sama teman-teman yang lain gitu, tapi aku peranin sebagai Ismail Marzuki. Ternyata ini bagian dari serial monolog Di Tepi Sejarah," ujar Lukman kepada ANTARA, Rabu malam (29/6).
"Jujur lumayan kaget dan deg-degan juga sih (memerankannya). Mulesnya bukan gila-gilaan lagi. Karena jujur untuk monolog seperti ini aku baru pertama kali. Aku belum pernah. Ada sih monolog-monolog kecil doang kayak dalam satu acara, ada juga dialog panjang dalam film, tapi kan bukan yang kayak gini," tambahnya.
Kendati demikian, Lukman pun telah melewati proses panjang khususnya dalam menghafal naskah cerita “Ismail Marzuki: Senandung di Ujung Revolusi”. Meskipun sempat ragu, namun dia pun dapat melalui peran tersebut dengan dibantu oleh sutradara dan asisten sutradara.
“Ada sebuah proses. Gak cuma sehari dua hari. Dari nerima skrip, terus kepikiran bisa nggak ya gue ngafal segini banyak? Tapi ya prosesnya tetap berjalan, dibantu juga sama asisten sutradara dan sutradara,” katanya.
“Jadi satu jam ini aku merasa memang sudah ada proses yang dilewati. Memang dalam berteater kan beda sama film. Kalo ini nggak bisa diulang-ulang. Jadi yang paling penting ya memahami isi dari cerita itu,” imbuh Lukman.
Kendati demikian, Lukman pun mengaku menjalani perannya dengan apa adanya. Meskipun dibelakang panggung dia kembali menghafalkan dialog-dialog selanjutnya sebelum kembali ke atas panggung.
“Ya semuanya ngalir saja sih. Maksudnya ngalir itu kan ada deg-degannya, ada mulesnya, ada senangnya. Semua ada. Bahkan di belakang panggung itu, bolak-balik ke sini (panggung), lihat lagi naskah, ada yang kelupaan nggak ya,” jelas Lukman.
“Kegelisahan itu ada. Cuma akhirnya aku berpikir, ya sudah. Kita sudah melatih ini semua sama-sama, apa pun yang terjadi di panggung, itu yang terjadi,” tutupnya.
Baca juga: Alasan Agus Noor gandeng Lukman Sardi untuk peran Ismail Marzuki
Baca juga: Lukman Sardi: Hari Ibu momen hormati pengabdian perempuan
Baca juga: Akiva Sardi ngaku susah akting nangis
Cerita Lukman Sardi bermonolog satu jam perankan Ismail Marzuki
30 Juni 2022 08:51 WIB
Wawancara dengan Lukman Sardi (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: