KAI Surabaya kampanyekan antipelecehan seksual di Stasiun Gubeng
29 Juni 2022 21:12 WIB
Petugas membawa poster kampanye cegah tindak kekerasan seksual di kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/6/2022). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan kegiatan kampanye di Stasiun Surabaya Gubeng untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual khususnya di kereta api sehingga terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.)
Surabaya (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan kegiatan kampanye antipelecehan seksual di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, setelah beredarnya video viral seorang penumpang yang melakukan pelecehan seksual di dalam kereta api (KA) beberapa waktu lalu.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Heri Siswanto di Surabaya, Rabu mengatakan kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI, tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," kata Heri, ditemui di Stasiun Gubeng.
Dalam kegiatan ini, KAI Surabaya melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI, seperti pihak eksternal, di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Provinsi Jawa Timur, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.
Dalam kampanye itu, KAI Surabaya melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara, dan menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet dan stiker.
Di samping itu, KAI Surabaya mengajak masyarakat menandatangani petisi antikekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/6), Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual.
Erick juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut, dan berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan bahwa KAI perlu melakukan kampanye anti kekerasan seksual agar transportasi kereta api aman bagi perempuan.
Ia berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.
Selama periode 2021 sampai Juni 2022, KAI telah melakukan 4 kali kegiatan sosialisasi antitindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota seperti Malang dan Surabaya.
KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.
Heri mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
"Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh," kata Heri.
Baca juga: Komnas Perempuan dukung KAI cegah pelecehan seksual di kereta api
Baca juga: KAI mulai sosialisasi rencana sterilisasi jalur rel kereta Kota Malang
Baca juga: PT KAI Surabaya tetap minta pelanggan KA gunakan masker
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Heri Siswanto di Surabaya, Rabu mengatakan kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI, tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," kata Heri, ditemui di Stasiun Gubeng.
Dalam kegiatan ini, KAI Surabaya melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI, seperti pihak eksternal, di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Provinsi Jawa Timur, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.
Dalam kampanye itu, KAI Surabaya melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara, dan menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet dan stiker.
Di samping itu, KAI Surabaya mengajak masyarakat menandatangani petisi antikekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/6), Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindakan pelecehan seksual.
Erick juga mengapresiasi tanggapan KAI atas kejadian tersebut, dan berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan bahwa KAI perlu melakukan kampanye anti kekerasan seksual agar transportasi kereta api aman bagi perempuan.
Ia berharap KAI dan Komnas Perempuan dapat berkolaborasi untuk aspek edukasi dan pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal di KAI.
Selama periode 2021 sampai Juni 2022, KAI telah melakukan 4 kali kegiatan sosialisasi antitindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota seperti Malang dan Surabaya.
KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.
Heri mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
"Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh," kata Heri.
Baca juga: Komnas Perempuan dukung KAI cegah pelecehan seksual di kereta api
Baca juga: KAI mulai sosialisasi rencana sterilisasi jalur rel kereta Kota Malang
Baca juga: PT KAI Surabaya tetap minta pelanggan KA gunakan masker
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022
Tags: