GP Ansor ajak doakan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia lancar
29 Juni 2022 19:16 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka (kedua kanan) saat tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam dengan Kereta Luar Biasa (KLB), Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Stasiun Central Kyiv, Ukraina sekitar pukul 08.50 waktu setempat. ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev/Handout/sgd/foc.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pihaknya mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia dengan membawa misi perdamaian berjalan lancar.
"GP Ansor mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan agar proses-proses menuju perdamaian yang dirintis Jokowi tidak menghadapi kendala yang besar. Termasuk soal keamanan, saya mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan demi keselamatan rombongan Pak Presiden dan pertemuan itu memuarakan hasil yang positif,” kata Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menekankan kunjungan Presiden Jokowi tersebut memiliki misi yang sangat strategis, yang bukan hanya kegiatan kenegaraan biasa, melainkan juga upaya untuk membangun perdamaian di antara dua negara yang sedang terlibat perang itu.
"Terlalu kecil kalau kita memaknai misi ini sebagai pencitraan atau gagah-gagahan. Misi ini justru sangat strategis dalam membangun perdamaian antara Ukraina dan Rusia," ujar Gus Yaqut yang juga merupakan Menteri Agama RI.
Dia optimistis rencana Presiden Jokowi untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam beberapa hari ke depan dapat terwujud.
Baca juga: Pakar: Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia bagus untuk misi perdamaian
Baca juga: Iriana Jokowi serahkan bantuan kemanusiaan di Kiev
Meskipun dalam situasi yang belum aman, kata dia, peluang untuk bertemu langsung itu cukup besar karena Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan dua negara tersebut.
Selain itu, tambah Gus Yaqut, Jokowi juga telah beberapa kali berkomunikasi dengan kedua pemimpin pemerintahan tersebut secara tidak langsung. Dengan demikian, dia berharap misi besar Presiden Jokowi ini bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Gus Yaqut menilai upaya perdamaian antara Ukraina dan Rusia perlu diwujudkan karena dampak perang telah menggoyahkan tatanan dunia, seperti pada bidang ekonomi.
Menurut dia, sejati-nya perdamaian dunia adalah misi bersama bangsa Indonesia karena upaya menciptakan ketertiban dunia telah menjadi komitmen segenap elemen bangsa yang dikuatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Dengan menghentikan peperangan, maka perdamaian dunia akan terwujud. Lebih dari itu, sejati-nya, kita telah bersama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Saya haqqul yaqin, setiap persoalan selalu ada ruang untuk dicarikan jalan pemecahannya. Tinggal kita berani dan serius mencari solusi atau tidak," jelas Gus Yaqut.
Baca juga: Misi damai Presiden Jokowi di Ukraina dan Rusia
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, saat ini, Presiden dan rombongan terbatas sudah tiba di Kyiv, Ukraina.
Dalam foto-foto yang dikirimkan Biro Pers Sekretariat Presiden, saat tiba di Kyiv, Presiden dikawal oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta sejumlah tentara Ukraina yang membawa senjata laras panjang serta mengenakan pin atau lencana kecil berupa bendera Indonesia-Ukraina.
"GP Ansor mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendoakan agar proses-proses menuju perdamaian yang dirintis Jokowi tidak menghadapi kendala yang besar. Termasuk soal keamanan, saya mengajak masyarakat bersama-sama mendoakan demi keselamatan rombongan Pak Presiden dan pertemuan itu memuarakan hasil yang positif,” kata Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menekankan kunjungan Presiden Jokowi tersebut memiliki misi yang sangat strategis, yang bukan hanya kegiatan kenegaraan biasa, melainkan juga upaya untuk membangun perdamaian di antara dua negara yang sedang terlibat perang itu.
"Terlalu kecil kalau kita memaknai misi ini sebagai pencitraan atau gagah-gagahan. Misi ini justru sangat strategis dalam membangun perdamaian antara Ukraina dan Rusia," ujar Gus Yaqut yang juga merupakan Menteri Agama RI.
Dia optimistis rencana Presiden Jokowi untuk bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam beberapa hari ke depan dapat terwujud.
Baca juga: Pakar: Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia bagus untuk misi perdamaian
Baca juga: Iriana Jokowi serahkan bantuan kemanusiaan di Kiev
Meskipun dalam situasi yang belum aman, kata dia, peluang untuk bertemu langsung itu cukup besar karena Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan dua negara tersebut.
Selain itu, tambah Gus Yaqut, Jokowi juga telah beberapa kali berkomunikasi dengan kedua pemimpin pemerintahan tersebut secara tidak langsung. Dengan demikian, dia berharap misi besar Presiden Jokowi ini bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Gus Yaqut menilai upaya perdamaian antara Ukraina dan Rusia perlu diwujudkan karena dampak perang telah menggoyahkan tatanan dunia, seperti pada bidang ekonomi.
Menurut dia, sejati-nya perdamaian dunia adalah misi bersama bangsa Indonesia karena upaya menciptakan ketertiban dunia telah menjadi komitmen segenap elemen bangsa yang dikuatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Dengan menghentikan peperangan, maka perdamaian dunia akan terwujud. Lebih dari itu, sejati-nya, kita telah bersama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Saya haqqul yaqin, setiap persoalan selalu ada ruang untuk dicarikan jalan pemecahannya. Tinggal kita berani dan serius mencari solusi atau tidak," jelas Gus Yaqut.
Baca juga: Misi damai Presiden Jokowi di Ukraina dan Rusia
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, saat ini, Presiden dan rombongan terbatas sudah tiba di Kyiv, Ukraina.
Dalam foto-foto yang dikirimkan Biro Pers Sekretariat Presiden, saat tiba di Kyiv, Presiden dikawal oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta sejumlah tentara Ukraina yang membawa senjata laras panjang serta mengenakan pin atau lencana kecil berupa bendera Indonesia-Ukraina.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022
Tags: