Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur mencatat sekitar 3.000 jiwa terdampak akibat perubahan nama jalan di wilayah tersebut.

Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Timur, Noufan mengatakan, di wilayahnya ada lima jalan yang berganti nama menjadi sejumlah tokoh pejuang dan seniman Betawi.

Baca juga: Sudin Dukcapil Jaktim jemput bola terkait perubahan nama jalan

"Di timur ini kan kebanyakan daerah hunian kalau di wilayah lain mungkin yang terkena wilayah perkantoran," kata Noufan di Jakarta, Rabu.

Noufan menambahkan, bahwa pihaknya telah bergerak untuk melayani warga yang ingin melakukan perubahan data kependudukan imbas pergantian nama jalan tersebut.

Dia mengatakan Sudin Dukcapil Jakarta Timur melakukan layanan "jemput bola" di sejumlah titik yang terdampak perubahan nama jalan.

"Kami enggak punya target, tapi kami akan melayani semua yang dibutuhkan warga dan kami layani dengan berbagai macam ada jemput bola, datang ke kelurahan," ujar Noufan.

Baca juga: BPN DKI: Tak kenakan biaya soal perubahan nama jalan

Sebelumnya, sejumlah nama jalan di Jakarta Timur berganti dengan nama tokoh pejuang dan seniman Betawi. Nama jalan tersebut di antaranya Jalan Haji Bokir bin Dji'un kini menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede di Kecamatan Kramat Jati.

Jalan Mpok Nori menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung. Jalan Haji Darip dimulai dari titik awal Jalan Raya Bekasi hingga simpang Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Jalan Entong Gendut ditetapkan dari titik awal persimpangan Jalan Batu Ampar I hingga titik akhir persimpangan Jalan Raya Condet.

Sedangkan nama Rama Ratu Jaya menggantikan nama Jalan BKT sisi Barat dari titik awal persimpangan Jalan Penggilingan hingga Jalan Raya Damai.

Baca juga: Kemendagri dukung DKI ganti dokumen penduduk usai ubah nama jalan