London (ANTARA) - Pendapatan minyak OPEC melonjak pada 2021 karena harga dan permintaan pulih dari yang terburuk saat pandemi COVID, sementara jumlah rig aktif anggotanya membukukan rebound moderat dan sumur baru yang selesai menurun, data dari grup menunjukkan.

Nilai ekspor minyak bumi oleh 13 anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak itu mencapai 561 miliar dolar AS pada 2021, melambung 77 persen dari tahun sebelumnya, Buletin Statistik Tahunan OPEC yang diterbitkan pada Selasa menunjukkan.

Ketika OPEC meningkatkan produksi pada 2021, jumlah rig minyak aktif di anggota OPEC naik 11 persen menjadi 489, peningkatan yang lebih kecil daripada yang terlihat di seluruh dunia. Eksportir utama Arab Saudi menambahkan 6 rig menjadi 65 pada 2021, meskipun totalnya di bawah level 2019.

Baca juga: Harga minyak naik dua dolar, terkerek janji sanksi baru G7 atas Rusia
Baca juga: Harga minyak melonjak, dipicu peningkatan pemotongan produksi OPEC+


OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah berjuang untuk meningkatkan produksi sesuai dengan target, yang mencerminkan kurangnya investasi oleh beberapa anggota dalam pengeboran dan eksplorasi. Kekurangan adalah salah satu alasan harga minyak melonjak pada 2022.

Jumlah sumur yang selesai - proses pembuatan sumur yang siap untuk produksi, metrik lain yang dilacak OPEC - di anggota grup menurun tahun lalu menjadi 1.588, turun 280 dari 2020 dan terendah setidaknya sejak 2017.

Penyelesaian sumur turun di semua anggota OPEC kecuali Libya, Venezuela, Guinea Khatulistiwa, Angola, dan Iran, menurut laporan OPEC. Sebaliknya jumlah sumur yang diselesaikan di seluruh dunia meningkat tahun lalu.

Baca juga: Harga minyak naik, ditopang ekspektasi OPEC+ naikkan produksi