Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Batam membutuhkan sekitar 2.000 hewan ternak sapi untuk mencukupi kebutuhan menjelang hari raya Idul Adha di Batam.

“Untuk kebutuhan 2.000 hewan ternak cukup, kalau bisa masuk pada pengiriman ke tiga. Tapi kalau nggak bisa masuk yang ketiga ini, ya, kurang, tapi tidak banyak,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Batam Mardanis di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Sementara itu, Mardanis menyebutkan bahwa Kota Batam saat ini sudah dua kali melakukan penambahan pasokan hewan ternak sapi yang dikirim dari Lampung Tengah.

“Sebanyak 318 hewan ternak kiriman pertama dan sudah masuk karantina di Batam serta sudah di bagi ke beberapa Kecamatan. Yang kedua masuk 494 hewan ternak dan itu masih diawasi oleh karantina, belum bisa masuk kemana-mana,” ucapnya.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang akan beri label khusus hewan kurban bebas PMK

Baca juga: Pemprov Kepri ajukan permintaan 29 ribu dosis vaksin PMK ke pusat


Pasokan hewan ternak sapi juga masih tetap diambil dari Lampung Tengah, karena saat ini pihak karantina hanya memperbolehkan kota Batam mengambil hewan ternak dari sana.

“Karena Lampung itu hanya dua kota yang terdampak, tapi yang Lampung Tengah itu steril. Mudah-mudahan nggak ada yang kena di sana, kalau ada nanti berubah lagi aturannya,” katanya.

Sedangkan untuk masalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Mardanis menyebutkan bahwa baru-baru ini pihaknya menemukan adanya gejala-gejala wabah PMK di beberapa hewan ternak sapi.

“Baru suspek, Ada tanda klinis, tapi kami belum bisa memberi tau sekarang. Maksudnya nanti kalau sudah tau terjangkit PMK atau tidak, baru di bisa kami publikasi. Gejala-gejalanya ada, tapi belum terkonfirmasi positif PMK,” ungkapnya.*

Baca juga: Cegah PMK, Tanjungpinang tidak terima sapi dari provinsi lain

Baca juga: Antisipasi penularan PMK, 62 ekor kambing ilegal ditemukan di Batam