Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Kota Kinabalu Yusuf Suryanegara dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan KJRI Kota Kinabalu selalu memantau keadaan WNI di tiga Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerjanya, yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan.
KJRI Kota Kinabalu mengupayakan pemulangan WNI segera setelah proses hukum dan masa hukuman selesai, kata Yusuf. Ia
menanggapi pemberitaan yang menyebutkan 18 PMI meninggal dunia selama periode Januari hingga Maret 2022 di tahanan Imigrasi Tawau di Sabah, Malaysia.
Pada setiap proses pemulangan WNI di Malaysia dari Depot Imigresen, KJRI Kota Kinabalu juga melakukan verifikasi dengan bertemu langsung dan melakukan wawancara personal dengan setiap WNI yang akan dipulangkan.
Semua verifikasi, menurut dia, dilakukan untuk memastikan identitas dan kondisi kelayakan mereka untuk dipulangkan sebelum Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) diterbitkan.
Bagi WNI yg kondisinya tidak sesuai atau tidak layak untuk dipulangkan, KJRI selalu meminta agar mereka dirawat terlebih dahulu.
Saat ini, ia mengatakan tercatat sekitar 230 WNI yang berada di tiga Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya, termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan.
KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.
Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat satu orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat enam orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, satu orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan satu orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu.
Penyebab kematian tercatat dikarenakan sakit dan terpapar COVID-19.
Selama 2020, tidak ada WNI yang meninggal di Depot Imigresen di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu.
Yusuf mengatakan KJRI juga telah memberikan produk kebersihan dan kesehatan bagi WNI yang tersebar di tiga Depot Imigresen di wilayah kerjanya KJRI Kota Kinabalu, yaitu sebanyak 724 paket pada 2020 dan 606 paket pada 2021.
Bantuan itu diberikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kebersihan serta kesehatan para WNI di Depot Imigresen.
KJRI Kota Kinabalu, ujarnya, akan terus memantau kondisi para WNI di Depot Imigresen dan berkoordinasi dengan semua pihak guna memastikan pemenuhan hak para WNI sesuai sistem hukum yang berlaku di Malaysia dan sesuai hukum kebiasaan internasional.
Baca juga: KJRI Kota Kinabalu terus pantau WNI selama pandemi COVID-19
Baca juga: KJRI Kota Kinabalu peringatkan WNI waspada penculikan