Banjarmasin (ANTARA) - PT PLN menyatakan siap memenuhi kebutuhan energi listrik untuk pengembangan bisnis PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di sektor pertambangan biji besi di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim) Josua Simanungkalit menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan PT SILO yang perlu daya listrik hingga 75 mega volt ampere (MVA), pihaknya saat ini terus berproses membangun 111 tower yang membentang sepanjang 74,92 kilometer sirkit (kms).
"Progres pembangunan hingga saat ini sudah mencapai 57,27 persen," ujarnya kepada ANTARA, Senin.
Kebutuhan tegangan tinggi tersebut, kata dia, akan diakomodasi melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Selaru – Sebuku yang dalam tahap pembangunan tersebut.
Salah satu dasar pembangunan SUTT itu, kata dia, merupakan tindak lanjut atas Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT PLN (Persero) dengan PT SILO pada 2021.
"Pengembangan bisnis dari PT SILO saat ini yaitu menyiapkan sebuah kawasan perindustrian khusus yang terlengkap di dunia. Di mana perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan biji besi itu sedang menyiapkan areal yang dinamakan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP)," ujarnya.
Proyek SUTT tersebut, kata dia, saat ini masuk ke tahap pembangunan pondasi dan pendirian tower. Adapun tantangan yang saat ini dihadapi pihaknya yaitu pembangunan enam tower yang berada di atas Selat Sebuku.
"Dengan koordinasi dan pengawasan yang ketat bersama kontraktor pembangunan dan seluruh stakeholder yang terlibat, kita yakin dapat melalui seluruh hambatan dalam pembangunan," ujarnya.
Pembangunan SUTT 150kV Selaru – Sebuku, kata dia, juga mempunyai misi mewujudkan konsumsi listrik yang berkeadilan untuk seluruh masyarakat.
"Di mana dengan beroperasinya SUTT 150kV Selaru – Sebuku nanti, ada sebanyak 1.981 pelanggan PLN di Pulau Sebuku akan segera nikmati listrik selama 24 jam," ujarnya.
Ribuan pelanggan tersebut, kata dia, saat ini hanya bisa menikmati listrik selama 12 jam dalam sehari, karena hanya disuplai oleh sistem isolated yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
"Jika nanti SUTT 150kV Selaru – Sebuku beroperasi juga memberikan penghematan dalam pemakaian bahan bakar karena mematikan diesel dari PLTD," ujarnya.
Josua yakin, jika SUTT tersebut beroperasi, maka pembangunan daerah sekitar akan meningkat karena didukung sistem kelistrikan yang lebih andal, dampaknya berimbas pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami percaya dengan dukungan masyarakat dan stakeholder terkait, pembangunan SUTT ini dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan para pelaku industri yang ingin mengembangkan industrinya di Kotabaru," ujarnya.
Baca juga: PLN optimalkan limbah batu bara bangun infrastruktur di Kalsel
Baca juga: PLN fokus jaga keandalan listrik rumah sakit dan pabrik oksigen Kalsel
Baca juga: Kementerian ESDM pastikan pasokan batubara ke PLN terpenuhi
PT PLN siapkan energi untuk industri pertambangan biji besi di Kalsel
27 Juni 2022 14:11 WIB
Proses pembangunan SUTT 150kV Selaru – Sebuku di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. ANTARA/HO-PT PLN UIP Kalbagtim
Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: