Pengusaha dan warga Timor Leste berharap bebas visa masuk Indonesia
26 Juni 2022 19:16 WIB
Sejumlah pejabat negara dari Indonesia dan Timor Leste berpose bersama saat Peringati 20 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia dan Timor Leste di Oecusse, wilayah enclave Timor Leste, Minggu (26/6/2022). ANTARA/Kornelis Kaha/aa.
Oecusse, Timor Leste (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste di Dili Okto Dorinus Manik mengatakan bahwa pengusaha dan warga Timor Leste meminta pemerintah Indonesia membebaskan visa masuk ke Indonesia.
"Mereka meminta agar bebas visa diberlakukan juga bagi warga negara tersebut, seperti bebas visa bagi masyarakat Indonesia yang ingin masuk ke Timor Leste," kata Okto Dorinus Manik di Oecusse, yang kini dikenal dengan RAEOA wilayah enclave Timor Leste, Minggu.
Okto mengemukakan hal itu pada forum bisnis dan investasi unggulan perbatasan Indonesia dan Timor Leste dengan tema Menuju Perbatasan yang Unggul memperingati 20 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste.
Di samping itu, dalam forum diskusi itu para pengusaha meminta kendaraan truk yang berasal dari Timor Leste tetap boleh masuk ke wilayah Indonesia, seperti kebijakan kendaraan truk yang membawa barang ekspor masuk ke Timor Leste.
Namun, menurut Okto, hal itu akan jadi rekomendasi bersama yang akan ditindaklanjuti ke tingkat pusat.
"Dalam forum bisnis ini, banyak isu yang strategis serta masukan dan telah dijadikan satu rekomendasi yang akan segera ditindaklanjuti," katanya.
Selain itu, dalam forum tersebut juga banyak usulan berupa penggunaan kembali pas lintas batas dan banyak hal yang perlu direvisi selama 20 tahun berjalannya hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste yang kelak akan memudahkan pelaku usaha dalam melakukan bisnis maupun investasi.
Okto puas dengan kegiatan yang diinisiasi oleh mereka karena dari pertemuan itu banyak hal yang belum diketahui oleh para pengusaha kedua negara berkaitan dengan regulasi ekspor impor, khususnya dari wilayah Oecusse dan dari Indonesia.
"Padahal, sudah dimudahkan dengan daring, khususnya kebijakan dari Indonesia. Nah, di forum ini terungkap semua," katanya lagi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Timor Leste Joaquim Amaral mengatakan bahwa pertemuan itu memberikan hasil yang positif.
Akan tetapi, pihaknya juga akan memperbaiki regulasi yang ada sehingga memudahkan para pengusaha dari Timor Leste untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Rekomendasi yang telah dihasilkan dari forum telah dicatat dengan baik oleh pemerintah Timor Leste, seperti berkaitan dengan kesulitan perizinan, visa kerja, akan segera dilakukan koordinasi sehingga pelayanan di kedua negara makin lebih baik," katanya.
Baca juga: KBRI Dili siapkan 100 beasiswa bagi anak-anak di Oecusse
Baca juga: KBRI Dili gelar laga sepak bola persahabatan Indonesia-Timor Leste
"Mereka meminta agar bebas visa diberlakukan juga bagi warga negara tersebut, seperti bebas visa bagi masyarakat Indonesia yang ingin masuk ke Timor Leste," kata Okto Dorinus Manik di Oecusse, yang kini dikenal dengan RAEOA wilayah enclave Timor Leste, Minggu.
Okto mengemukakan hal itu pada forum bisnis dan investasi unggulan perbatasan Indonesia dan Timor Leste dengan tema Menuju Perbatasan yang Unggul memperingati 20 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste.
Di samping itu, dalam forum diskusi itu para pengusaha meminta kendaraan truk yang berasal dari Timor Leste tetap boleh masuk ke wilayah Indonesia, seperti kebijakan kendaraan truk yang membawa barang ekspor masuk ke Timor Leste.
Namun, menurut Okto, hal itu akan jadi rekomendasi bersama yang akan ditindaklanjuti ke tingkat pusat.
"Dalam forum bisnis ini, banyak isu yang strategis serta masukan dan telah dijadikan satu rekomendasi yang akan segera ditindaklanjuti," katanya.
Selain itu, dalam forum tersebut juga banyak usulan berupa penggunaan kembali pas lintas batas dan banyak hal yang perlu direvisi selama 20 tahun berjalannya hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste yang kelak akan memudahkan pelaku usaha dalam melakukan bisnis maupun investasi.
Okto puas dengan kegiatan yang diinisiasi oleh mereka karena dari pertemuan itu banyak hal yang belum diketahui oleh para pengusaha kedua negara berkaitan dengan regulasi ekspor impor, khususnya dari wilayah Oecusse dan dari Indonesia.
"Padahal, sudah dimudahkan dengan daring, khususnya kebijakan dari Indonesia. Nah, di forum ini terungkap semua," katanya lagi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Timor Leste Joaquim Amaral mengatakan bahwa pertemuan itu memberikan hasil yang positif.
Akan tetapi, pihaknya juga akan memperbaiki regulasi yang ada sehingga memudahkan para pengusaha dari Timor Leste untuk berinvestasi ke Indonesia.
"Rekomendasi yang telah dihasilkan dari forum telah dicatat dengan baik oleh pemerintah Timor Leste, seperti berkaitan dengan kesulitan perizinan, visa kerja, akan segera dilakukan koordinasi sehingga pelayanan di kedua negara makin lebih baik," katanya.
Baca juga: KBRI Dili siapkan 100 beasiswa bagi anak-anak di Oecusse
Baca juga: KBRI Dili gelar laga sepak bola persahabatan Indonesia-Timor Leste
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: