Kedua kampus tersebut sama-sama terlibat lama dalam komunitas Pacific Rim Application and Grid Middleware Assembly (PRAGMA) yaitu kumpulan peneliti, dosen dan industri dari negara-negara seputar Asia Pasifik yang secara aktif bersama-sama berusaha memecahkan masalah di masyarakat sekitarnya dengan bantuan teknologi informasi.
Baca juga: Ahli: Kasus hepatitis misterius di Jakarta perlu bukti laboratorium
Baca juga: Yarsi Sumbar salurkan zakat dan infak Rp1,8 miliar
Dalam implementasi kerja sama tersebut adalah pertukaran mahasiswa. Universitas Thammasat membuka kesempatan bagi mahasiswa Universitas YARSI untuk mengajukan beasiswa pertukaran pelajar tersebut.
Seleksi untuk mendapatkan beasiswa tersebut mempertimbangkan IPK, kemampuan bahasa Inggris serta motivasi mahasiswa mengikuti program tersebut.
Dua mahasiswa Universitas YARSI yang mendapatkan beasiswa pertukaran mahasiswa itu yakni Jovian Kurnia dan Martha Riskiaty.
Mereka akan melakukan aktivitas seperti belajar, mengerjakan proyek, mengikuti bootcamp di lingkungan Universitas Thammasat selama kurang lebih dua bulan.
Baca juga: Bappenas: Inovasi teknologi kunci reformasi sistem kesehatan
Baca juga: Cegah stunting, BKKBN-Universitas YARSI-BAZNAS jalin kerja sama