Basarnas cari 6 kru LCT tenggelam di perairan Tanah Laut
25 Juni 2022 21:09 WIB
Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin (Basarnas) melakukan pencarian korban di sekitar badan kapal yang tenggelam. (ANTARA/Firman)
Banjarbaru (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin (Basarnas) masih mencari enam kru kapal berjenis landing craft tank (LCT) yang tenggelam di perairan Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
"Upaya pencarian terus dilakukan dengan area diperluas dan penambahan personel gabungan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Sabtu.
Sebanyak dua SRU (Search and Rescue Unit) yaitu petugas SAR terlatih dan sarana pendukung yang sesuai dengan kebutuhan operasi SAR diterjunkan Basarnas.
Satu SRU menggunakan armada KN.407 yang terdiri dari 5 orang ABK Basarnas Banjarmasin beserta 2 petugas KSOP dan 2 personel Ditpolairud Polda Kalsel.
Baca juga: Ditabrak kapal LCT, Nahkoda kapal nelayan hilang di perairan Serang
Baca juga: Warga Merauke temukan korban kebakaran kapal LCT
Sedangkan satu SRU lainnya berjumlah 6 orang berangkat menuju Desa Sanipah, Kecamatan Panyimpatan, Kabupaten Tanah Laut menggunakan armada darat.
"Jadi pencarian pada sekitaran lokasi LCT yang tenggelam menggunakan armada kapal dan penyisiran dari pesisir pantai menggunakan armada perahu karet (rubber boat) dilengkapi peralatan selam dan peralatan pendukung lainnya," kata Amrad.
Diketahui setelah tenggelamnya kapal jenis LCT muatan alat berat dengan penumpang 11 orang bernama Anugerah Indasah, pada Kamis (23/6) malam, lima korban selamat ditemukan pada perairan laut dekat pantai Desa Sanipah pada Jumat (24/6).
Lima kru kapal selamat itu terkatung-katung di tengah laut sampai akhirnya ditemukan kapal MT Ferry XII milik agen PT Lintas Samudera Borneo yang melintas.
Sebelum tenggelam, LCT Anugerah Indasah bertolak dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Kota Samarinda, Kalimantan Timur.*
Baca juga: Korban LCT Mutiara 77 ditemukan meninggal
Baca juga: Kapal kelas LCT meledak, seorang mekanik tewas
"Upaya pencarian terus dilakukan dengan area diperluas dan penambahan personel gabungan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Sabtu.
Sebanyak dua SRU (Search and Rescue Unit) yaitu petugas SAR terlatih dan sarana pendukung yang sesuai dengan kebutuhan operasi SAR diterjunkan Basarnas.
Satu SRU menggunakan armada KN.407 yang terdiri dari 5 orang ABK Basarnas Banjarmasin beserta 2 petugas KSOP dan 2 personel Ditpolairud Polda Kalsel.
Baca juga: Ditabrak kapal LCT, Nahkoda kapal nelayan hilang di perairan Serang
Baca juga: Warga Merauke temukan korban kebakaran kapal LCT
Sedangkan satu SRU lainnya berjumlah 6 orang berangkat menuju Desa Sanipah, Kecamatan Panyimpatan, Kabupaten Tanah Laut menggunakan armada darat.
"Jadi pencarian pada sekitaran lokasi LCT yang tenggelam menggunakan armada kapal dan penyisiran dari pesisir pantai menggunakan armada perahu karet (rubber boat) dilengkapi peralatan selam dan peralatan pendukung lainnya," kata Amrad.
Diketahui setelah tenggelamnya kapal jenis LCT muatan alat berat dengan penumpang 11 orang bernama Anugerah Indasah, pada Kamis (23/6) malam, lima korban selamat ditemukan pada perairan laut dekat pantai Desa Sanipah pada Jumat (24/6).
Lima kru kapal selamat itu terkatung-katung di tengah laut sampai akhirnya ditemukan kapal MT Ferry XII milik agen PT Lintas Samudera Borneo yang melintas.
Sebelum tenggelam, LCT Anugerah Indasah bertolak dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Kota Samarinda, Kalimantan Timur.*
Baca juga: Korban LCT Mutiara 77 ditemukan meninggal
Baca juga: Kapal kelas LCT meledak, seorang mekanik tewas
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: