Jakarta (ANTARA) - Manajer tim Aprilia Paolo Bonora merasa realistis tim asal Italia itu menjadi pesaing utama perebutan gelar MotoGP 2022 berkaca kepada hasil tengah musim yang impresif.

Aleix Espargaro membuat sejarah dengan mempersembahkan kemenangan pertama bagi Aprilia di kelas MotoGP setelah menaklukkan Termas de Rio Hondo ketika Grand Prix Argentina.

Sang pebalap Spanyol juga merupakan salah satu yang konsisten meraih poin di setiap balapan, selain Fabio Quartararo.

Dengan tambahan empat finis podium, yang ia raih secara beruntun ketika finis P3 di Portugal, Jerez, Le Mans, dan Catalunya, Espargaro menempatkan dirinya di peringkat dua dengan koleksi 138 poin, terpaut 34 poin dari Quartararo yang berada di puncak klasemen setelah 10 balapan.

Baca juga: Espargaro minta maaf setelah blunder hilangkan podium di Catalunya
Baca juga: Aprilia pertahankan Espargaro dan Vinales hingga 2024


"Setelah melalui masa-masa sulit, kami sekarang sangat senang dengan hasil yang kami capai tahun ini," kata Bonora dalam jumpa pers bersama bos enam pabrikan kompetitor MotoGP di Assen, Belanda, dilansir laman resmi MotoGP, Jumat.

"Setiap orang di Aprilia Racing sangat bangga dengan level dan motivasi dari semua pebalap kami yang sangat tinggi.

"Saya rasa, menurut pendapat pribadi saya, bisa sangat realistis (memenangi kejuaraan). Apa yang sedang terjadi sekarang adalah imbalan yang pantas atas seluruh upaya kami."

Terbantu juga oleh Maverick Vinales yang direkrut tahun ini, Aprilia Racing bersaing ketat dengan tim pabrikan Yamaha dalam klasemen tim, selain bercokol di peringkat tiga dalam klasemen konstruktor, di bawah Ducati dan Yamaha.

Baca juga: Espargaro dan Aprilia klaim kemenangan perdana MotoGP di Argentina

"Cara saya adalah... tetap bekerja seperti yang kami lakukan selama bertahun-tahun, dan melakukannya setahap demi setahap, dari satu balapan ke balapan lainnya," kata Bonara.

"Kami tidak ingin berpikir di luar itu, tapi tetap bekerja seperti yang kami lakukan, bagi kami, adalah cara tepat dalam mengelola balapan. Jadi kita lihat nanti (hingga akhir musim)."

MotoGP akan memasuki masa jeda setelah merampungkan seri ke-11 di Assen, Belanda pada akhir pekan ini, sebelum dilanjutkan ke Silverstone, Inggris pada 7 Agustus.

Setelah menginjak tengah musim, Aprilia masih memiliki sejumlah agenda pengembangan motor RS-GP karena, menurut Bonara, di level persaingan MotoGP yang sangat ketat, tidak ada kata istirahat atau bersantai.

"Jadi saat ini kami masih sedang mengerjakan setup sasis dan seting elektronik, dan tentunya performa mesin," kata dia melanjutkan.

"Hal ini dengan tujuan untuk memberikan kepercayaan diri yang lebih tinggi kepada para pebalap kami.

"Kami menerima masukan dari Aleix dan Maverick, serta bantuan dari Lorenzo Savadori dan tim uji kami... untuk memecahkan sejumlah masalah dari motor kami, tentunya juga untuk meningkatkannya.

"Kami harus tetap bekerja seperti ini hingga akhir musim dan terus menekan."

Baca juga: Quartararo yakin Toprak bisa sangat cepat di MotoGP
Baca juga: Enea Bastianini bangga bisa atasi balapan sulit di MotoGP Jerman
Baca juga: MotoGP: Statistik Dutch TT di Assen