Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta pelaku industri yang bergerak dalam bisnis baterai listrik untuk mengembangkan teknologi baterai agar dapat dimanfaatkan pada perahu-perahu nelayan.

Permintaan itu dia sampaikan dalam parade motor listrik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, hari ini, di sela-sela sidang kedua Kelompok Kerja Transisi Energi atau Energy Transitions Working Group (ETWG) Presidensi G20 Indonesia.

"Saya minta Litbang dan industri-industri yang berbisnis di bidang usaha baterai listrik mengembangkan potensi ini," kata Arifin dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan perahu berbasis baterai akan memberikan manfaat untuk menekan emisi karbon, menghindari pencemaran lingkungan, hingga mengurangi kebisingan.

Dalam sidang kedua ETWG tersebut, isu tentang keterjangkauan akses energi dan kemitraan menjadi pembahasan serius oleh para delegasi dari negara-negara anggota G20, negara-negara undangan, maupun organisasi internasional.

Negara G20 mendukung pendekatan Kepresidenan Indonesia untuk menyiapkan stocktake dan serangkaian side events guna membangun konsensus bersama mengenai aksi G20. Pembahasan itu menjadi sangat krusial sebagai bagian dari penyusunan Komunike.

Selain itu, sidang ETWG kali ini juga menyiapkan dua pencapaian teknis dan kebijakan, yaitu Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (Compact) dan Bali Roadmap untuk mempercepat transisi energi bagi negara-negara G20. Rancangan tersebut juga bertujuan untuk mengintegrasikan keamanan energi mengingat krisis energi global yang kini sedang berlangsung.

Baca juga: Menteri Arifin serukan aksi kolaborasi untuk percepat efisiensi energi
Baca juga: Menteri ESDM nilai Terminal BBM Ende strategis untuk Indonesia timur
Baca juga: PLN rilis perahu listrik dukung ekosistem kendaraan listrik
Baca juga: ITS kembangkan kapal listrik