Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman mengatakan pemberian bantuan sosial berupa perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah harus menyasar warga yang terdampak rob di sejumlah daerah.


"Bansos yang masuk salah satu program pengentasan kemiskinan juga harus menyasar warga terdampak rob misalnya mendorong peningkatan bantuan RTLH di wilayah terdampak bencana rob," katanya di Semarang, Jumat.

Oleh karena itu, pemerintah perlu ikut memikirkan wilayah permukiman penduduk di wilayah pesisir yang selalu tergenang bencana rob.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menyebut saat ini mayoritas daerah yang berada di kawasan Pantai Utara Jateng sangat rentan bencana rob.

Baca juga: Pemprov Jateng teliti wilayah Sungai Bodri Kuto terkait rob pantura

Menurut dia, kondisi itu juga bisa mengancam perekonomian masyarakat setempat.

"Misalnya, tiap bulan rumah warga selalu kemasukan limpasan air rob. Ini tentu akan menjadi beban tersendiri yang menguras banyak tenaga maupun pikiran," ujarnya.

Warga terdampak rob, lanjut Sukirman, hanya memikirkan bagaimana meninggikan tempat tinggal masing-masing, sekaligus menyelamatkan barang-barang berharga.

"Saat rob muncul, dan genangannya tinggi, maka mereka harus mengungsi untuk sementara. Ini mungkin sudah menjadi semacam rutinitas, tapi tentu ini tidak baik untuk ke depannya," katanya.

Berdasarkan hal itu, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana warga terdampak rob tersebut tinggal di hunian yang layak melalui berbagai program yang ada.

"Tentu ini harus berjalan beriringan dengan program-program penanggulangan rob seperti membangun tanggul laut," ujarnya.

Baca juga: Ganjar ajak kalangan konsultan bantu penanganan rob pantura

Kendati demikian, dia mengakui jika persoalan rob maupun dampaknya tidak bisa diselesaikan oleh satu tingkatan pemerintahan saja sehingga harus ada komunikasi dan kolaborasi yang intensif untuk mengatasi persoalan ini agar langkah-langkah yang diambil bisa komprehensif.

“Yang pasti tujuannya sama, menjaga masyarakat dari berbagai potensi ancaman bencana, serta bagaimana sama-sama memajukan kesejahteraan umum," kata pria yang juga menjabat Sekretaris DPW PKB Jateng itu.

Sejak Juni 2022, bencana rob terus mengancam kawasan pesisir Pantura Jateng, mulai dari Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, hingga Kabupaten Rembang.

Tak hanya permukiman yang terdampak rob, beberapa infrastruktur mulai pelabuhan, jalan raya, maupun tambak perikanan juga terkena dampak rob.

Baca juga: Belanda--Pemprov Jateng kerja sama penanganan banjir rob

"Situasi ini tentu bisa berpengaruh pada banyak sektor, namun kami berharap, dari permukiman warga terdampak rob yang menjadi perhatian utama," ujar Sukirman.