Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan ditutup melemah dipicu testimoni Ketua The Fed Jerome Powell.

Rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.848 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.841 per dolar AS.

"Dolar AS menguat karena pesan yang cenderung hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pelaku pasar mencerna testimoni Powell di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS tentang kebijakan moneter.

Powell mengatakan bahwa sebagian besar inflasi tidak akan terpengaruh oleh alat dari bank sentral, meskipun ada beberapa yang akan terpengaruh.

Dalam catatan positif, dia menambahkan bahwa pertumbuhan pada tahun ini seharusnya masih cukup kuat, namun dari komentarnya jelas mencerminkan adanya kekhawatiran terhadap inflasi dan pertumbuhan.

Powell pun mengulangi pernyataan bahwa akan sangat menantang untuk memastikan pendaratan ekonomi yang mulus.

Sementara itu, Gubernur Fed Michell Bowman mengatakan bahwa kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi akan diperlukan karena inflasi yang sangat tinggi belum menunjukkan tanda-tanda penurunan secara moderat.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.844 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.830 per dolar AS hingga Rp14.853 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.860 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.835 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi melemah usai pernyataan Gubernur The Fed
Baca juga: Yuan menguat 79 basis poin menjadi 6,7000 terhadap dolar AS
Baca juga: Euro tergelincir setelah data manufaktur dan jasa suram, dolar menguat