"Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan Wisata Desa terdekat di lokasi kita sehingga memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih Desa Wisata dalam satu waktu," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, melalui aplikasi itu wisatawan lokal maupun manca negara dapat lebih mudah mengakses informasi destinasi di sekitarnya mencakup akses, fasilitas dan lainnya.
"Sehingga memudahkan kita untuk berkunjung banyak tempat di satu waktu. Melalui aplikasi itu kita juga bisa mengukur bagaimana BUMDes dan BUMDesma mempromosikan desa," tuturnya dalam acara penghargaan program CSR BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara.
Baca juga: Pemkot Denpasar raih penghargaan Promosi Desa Wisata Nusantara
Ia mengemukakan terdapat 1.407 destinasi wisata desa yang dikelola BUMDes dan BUMDesma dan telah terdaftar dalam aplikasi desa wisata nusantara.
Ia menambahkan, terdapat 10 destinasi wisata yang ditetapkan sebagai desa wisata yang paling banyak disukai oleh masyarakat, salah satunya desa wisata Buton di Sulawesi Utara.
Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT juga mengatakan, kemitraan BUMN dan swasta melalui program tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) dengan BUMDes dan BUMDesma cukup membantu percepatan laju perekonomian desa.
"Itu selaras dengan tujuan SDGs Desa ke-17 yaitu Kemitraan untuk Pembangunan Desa," tuturnya.
Baca juga: Kemenparekraf beri pendampingan Desa Wisata Hilisimaetano Nias Selatan
Menurutnya, program CSR dari BUMN dan BUMN yang menyentuh ranah pemberdayaan masyarakat desa akan berdampak bagi kemajuan desa.
"Kemitraan CSR dapat berupa pelatihan kewirausahaan dan manajemen pengelolaan BUMDes, pendampingan BUMDes, dukungan modal, sarana produksi dan lainnya," paparnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan desa wisata merupakan wujud community based tourism yang sifatnya inklusif, baik SDM, ataupun UMKM yang telah eksis.
"Salah satu hal yang perlu di dorong adalah kemauan pemangku kepentingan untuk menarik pengunjung atau wisatawan. Dengan demikian promosi adalah kunci dari pengembangan desa wisata," katanya.