London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (23/6/2022), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,97 persen atau 68,77 poin, menjadi menetap di 7.020,45 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,88 persen atau 62,83 poin menjadi 7.089,22 poin pada Rabu (22/6/2022), setelah menguat 0,42 persen atau 30,24 poin menjadi 7.152,05 poin pada Selasa (21/6/2022), dan bertambah 1,50 persen atau 105,56 poin menjadi 7.121,81 poin pada Senin (20/6/2022).

Baca juga: Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 jatuh 0,88 persen
Baca juga: Saham Inggris finis di zona hijau, indeks FTSE 100 menguat 0,42 persen


Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan tambang tembaga Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta PLC yang terpuruk 5,86 persen, serta perusahaan manufaktur turbin gas aero, kelautan dan industri untuk pesawat sipil dan militer Rolls-Royce Holdings PLC jatuh 4,95 persen.

Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melambung 11,14 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris Ocado Group PLC yang melonjak 4,34 persen, serta perusahaan yang mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk farmasi Hikma Pharmaceuticals PLC meningkat 2,93 persen.

Baca juga: Saham Inggris berakhir menguat, indeks FTSE 100 bertambah 1,50 persen