Jakarta (ANTARA) - Badan usaha milik negara (BUMN) yang dikelola pusat di China meningkatkan investasi di bidang infrastruktur jenis baru untuk memfasilitasi transformasi industri, menurut data dari badan regulator aset negara tertinggi di China.

Pada 2021, lebih dari 700 anak perusahaan dari hampir 70 BUMN pusat menginvestasikan total 400 miliar yuan (1 yuan = Rp2.212) atau setara 59,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.860) di bidang infrastruktur baru, menurut Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Dewan Negara China.

Untuk periode 2021-2025, perusahaan-perusahaan itu berencana berinvestasi di lebih dari 1.300 proyek infrastruktur baru, dengan investasi mencapai lebih dari 10 triliun yuan.

Infrastruktur baru mengacu pada infrastruktur yang bersifat digital, pintar (smart), dan inovatif, termasuk proyek-proyek yang berkaitan dengan jaringan 5G, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan Internet of Things (IoT).

Laba bersih dari BUMN pusat naik 5,6 persen secara tahunan (year on year) pada empat bulan pertama tahun ini, sebut komisi itu.