Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Swedia, Volvo bersama pabrikan Belanda, DAF Truck masih harus menghadapi tuntutan hukum di Spanyol atas tuduhan pengaturan harga truk atau kartel yang melanggar hukum perdagangan, kata Pengadilan Tinggi Eropa sebagaimana diwartakan Reuters hari ini.

Baca juga: Penjualan Volvo turun hampir 30 persen Mei, kecuali model EV

Kedua perusahaan bersama dua pabrikan lain, Daimler dan Iveco, harus membayar denda 2,9 miliar euro atas kasus kongkalikong harga truk pada tahun 2016.

Pengawas persaingan usaha di Uni Eropa bahkan menyatakan bahwa kartel dagang antara Volvo dan DAF telah berlangsung sejak lama, yakni 1997.

Pembuat truk itu kemudian mengajukan banding dan berargumen bahwa kasus itu sudah "dibatasi waktu" yakni lima tahun (sejak 2016) berdasarkan regulasi di Spanyol.

Namun Pengadilan Spanyol tidak tinggal diam dan meminta arahan dari Pengadilan Uni Eropa yang berbasis di Luksemburg untuk meneruskan kasus itu hingga tuntas.

Ann-Christin Richter dari Firma Hukum Hausfeld di Jerman mengatakan, kelanjutan atas kasus kartel tersebut akan menjadi tolok ukur dalam penentuan kasus-kasus lain yang serupa di Eropa.

"Putusan itu sangat penting dalam proses pengadilan kartel truk di Jerman karena adanya pembatasan selama satu tahun," katanya dikutip dari Reuters pada Kamis.

Baca juga: Volvo laporkan penurunan penjualan hampir 25 persen pada April

Baca juga: Laba Volvo lampaui perkiraan meski kekurangan chip

Baca juga: Volvo investasi di StoreDot untuk keperluan baterai mobil listrik