Wamendag minta daerah bantu memastikan harga pangan stabil
22 Juni 2022 22:07 WIB
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat meninjau harga komoditas di Pasar Jatimulyo Lampung Selatan. Lampung Selatan, Rabu (22/6/2022). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meminta pemerintah daerah untuk ikut serta membantu memastikan stabilitas harga pangan di daerahnya.
"Di lapangan kita telah memantau beberapa pasar untuk melihat harga minyak goreng curah, telur, cabai, bawang putih, bawang merah dan harga relatif stabil," ujar Jerry Sambuaga di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, stok bahan pangan pun tersedia dan pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Yang pasti stok pangan cukup dan tersedia, oleh karena itu kita berupaya dan meminta bantuan pemerintah daerah untuk mematikan seluruh jajaran memantau langsung ke lapangan untuk memastikan stabilitas harga pangan," katanya.
Menurut dia, dengan penanganan, pemantauan secara cepat di lapangan dan melakukan langkah intervensi untuk membantu menjaga stabilitas harga komoditas di pasaran, penyelesaian permasalahan dapat segera teratasi.
"Kejadian seperti ini harus aktif di lapangan, kita harus pantau langsung kalau tidak turun langsung lalu harga tinggi tentu membebani masyarakat. Kita tidak tahu kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pangannya kalau tidak cek sendiri," ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya langkah intervensi melalui kunjungan langsung ke pasar, melakukan operasi pasar dan observasi dapat menjamin kepastian harga pangan di tengah masyarakat.
"Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk memastikan harga. Saat ini memang ada beberapa komoditas yang harganya fluktuatif, harapannya semua harga bisa turun sesuai ketentuan yang telah ditetapkan," kata dia.
Diketahui harga sejumlah komoditas di Lampung untuk cabai merah Rp100 ribu per kilogram, bawang merah Rp55 ribu per kilogram, bawang putih Rp20 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp15 ribu per liter.
Baca juga: Presiden perintahkan agar harga pangan terjangkau jelang Idul Adha
Baca juga: Badan Pangan boyong cabai Sulsel ke Jakarta untuk turunkan harga
"Di lapangan kita telah memantau beberapa pasar untuk melihat harga minyak goreng curah, telur, cabai, bawang putih, bawang merah dan harga relatif stabil," ujar Jerry Sambuaga di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan, stok bahan pangan pun tersedia dan pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Yang pasti stok pangan cukup dan tersedia, oleh karena itu kita berupaya dan meminta bantuan pemerintah daerah untuk mematikan seluruh jajaran memantau langsung ke lapangan untuk memastikan stabilitas harga pangan," katanya.
Menurut dia, dengan penanganan, pemantauan secara cepat di lapangan dan melakukan langkah intervensi untuk membantu menjaga stabilitas harga komoditas di pasaran, penyelesaian permasalahan dapat segera teratasi.
"Kejadian seperti ini harus aktif di lapangan, kita harus pantau langsung kalau tidak turun langsung lalu harga tinggi tentu membebani masyarakat. Kita tidak tahu kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pangannya kalau tidak cek sendiri," ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya langkah intervensi melalui kunjungan langsung ke pasar, melakukan operasi pasar dan observasi dapat menjamin kepastian harga pangan di tengah masyarakat.
"Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk memastikan harga. Saat ini memang ada beberapa komoditas yang harganya fluktuatif, harapannya semua harga bisa turun sesuai ketentuan yang telah ditetapkan," kata dia.
Diketahui harga sejumlah komoditas di Lampung untuk cabai merah Rp100 ribu per kilogram, bawang merah Rp55 ribu per kilogram, bawang putih Rp20 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp15 ribu per liter.
Baca juga: Presiden perintahkan agar harga pangan terjangkau jelang Idul Adha
Baca juga: Badan Pangan boyong cabai Sulsel ke Jakarta untuk turunkan harga
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: