Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia melanjutkan pemberian bantuan tunai ke tahap dua dan mengalokasikan tambahan anggaran bagi penerima Bantuan Keluarga Malaysia (BKM) hingga 630 juta ringgit Malaysia (RM) atau setara lebih dari Rp2,12 triliun.

Pengumuman pemberian BKM tambahan itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob dalam keterangan kepada media yang diikuti secara daring dari Kuala Lumpur, Rabu.

Pemerintah Malaysia telah memberikan BKM tahap satu secara tunai kepada setiap rumah tangga kategori B40 yang memenuhi syarat yakni sebesar RM400 (setara Rp1,34 juta), sedangkan kepada mereka yang lajang diberikan RM200 (Rp674 ribu).

Kategori B40 adalah mereka yang berpendapatan kurang dari RM4.850 per bulan atau kurang dari Rp16,34 juta per bulan.

"Maka pada 1 Juni lalu saya umumkan kerajaan akan berikan bantuan tunai terus kepada rakyat. Ini untuk bantu rakyat kurangi beban tekanan mereka akibat dari kenaikan harga barang secara keseluruhan, terutama harga ayam. Jadi hari ini saya ingin mengumumkan Bantuan Keluarga Malaysia tambahan ataupun BKM tambahan," kata Ismail Sabri.

Ia mengatakan pemerintah mengambil keputusan memberikan BKM tambahan untuk golongan B40 sebanyak RM100 tunai untuk rumah tangga dan RM50 tunai untuk individu lajang. Sehingga mulai 27 Juni 2022, setiap mereka yang layak akan mulai mendapatkan bantuan yang secara total mencapai RM1,74 miliar atau setara lebih dari Rp5,68 triliun.

Ia berharap batuan itu dapat meringankan beban keuangan golongan B40, utamanya untuk merayakan Idul Adha.

Pembayaran BKM, menurut dia, akan menguntungkan hampir 8,6 juta penerima yang terdiri dari 4 juta rumah tangga, 1,2 juta warga lanjut usia (lajang) dan 3,4 juta individu lajang.

Baca juga: Bansos PKH nontunai jangkau perbatasan Indonesia-Malaysia
Baca juga: Rakyat miskin Malaysia dapat Rp1 juta